Studi Sebut Anjing Dapat Mendeteksi Stres pada Manusia, Begini Faktanya

Studi Sebut Anjing Dapat Mendeteksi Stres pada Manusia, Begini Faktanya

Gaya Hidup | BuddyKu | Jum'at, 17 Maret 2023 - 22:56
share

JAKARTA, celebrities.id - Sebagai hewan yang paling setia dengan manusia, anjing kerap memiliki ikatan yang erat dengan pemiliknya.

Sebuah fakta menarik mengungkapkan bahwa seekor anjing ternyata memang bisa membedakan ketika manusia sedang menyembunyikan sesuatu. Studi yang diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE adalah menunjukkan bahwa anjing memiliki kepekaan yang tajam terhadap suasana hati manusia.

Sementara ukuran sampel agak kecil. Studi itu dilakukan hanya dengan empat ekor anjing dan 36 sampel donor manusia. Anjing berhasil mendeteksi dan membedakan sampel napas dan keringat yang dikumpulkan dari orang yang stres selama tes matematika verbal dan sampel non-stres atau sampel kontrol. Bersama-sama, anjing-anjing itu mencapai tingkat akurasi 93,8 persen.

Sebagaimana dilansir dari Mental Floss, Jumat (17/3/2023), studi ini dilakukan relawan yang memberikan sampel dasar napas dan keringat mereka sebelum diminta untuk menghitung mundur dari 9.000 dalam satuan 17. Karena mereka merasa terbebani, ada perubahan emosi dalam tubuhnya yang dapat dirasakan anjing.

Diyakini bahwa manusia mengeluarkan komposisi yang berbeda dari senyawa organik yang mudah menguap, atau VOC, dalam kondisi emosi yang berbeda. Peningkatan denyut nadi dan tekanan darah dapat menyebabkan perubahan pada VOC tersebut. Uniknya, ketika manusia tidak dapat merasakan perubahan ini, namun hewan seringkali bisa.

Anjing telah lama terkenal dengan keunggulan penciumannya. Mereka mampu mengendus segala sesuatu mulai dari obat-obatan hingga benda berbahaya seperti bom. Studi sebelumnya telah meneliti apakah anjing dapat mendeteksi ketakutan atau kebahagiaan.

Studi ini menegaskan kepercayaan lama pemilik hewan peliharaan bahwa anjing dapat mendeteksi ketika ada sesuatu yang salah dan merespons dengan nyaman. Ketika anjing mendeteksinya, mereka akan menempel pada pemiliknya atau menunjukkan semacam perhatian.

Studi ini tidak meneliti bagaimana anjing bereaksi terhadap tanda-tanda stres, hanya saja mereka dapat merasakannya.

Namun perlu diingat, hanya karena seekor anjing dapat melakukan sesuatu tidak berarti mereka akan melakukannya secara terus menerus. Sebagaimana dalam penelitian ini dimulai dengan 20 anjing. Sebanyak 16 ekor dikeluarkan karena mereka terlalu mudah terganggu atau bosan.

Topik Menarik