Penelitian: Diet Mediterania Bantu Turunkan Risiko Alzheimer pada Lansia

POLA diet Mediterania disebut memiliki manfaat untuk kesehatan otak orang-orang yang sudah lanjut usia (lansia ).

Inilah yang diklaim sebagai temuan dari penelitian baru yang dipublikasikan dalam Neurology belum lama ini. Hasil penelitian tersebut mengatakan, orang lanjut usia yang menjalani diet Mediterania bisa menurunkan risiko terkena penyakit Alzheimer, dikutip dari New York Post, Jumat (17/3/2023).

Penelitian dilakukan dengan meninjau jaringan otak diambil dari 581 otak yang diotopsi, kemudian dianalisis dengan skor seberapa baik pola makan yang dimiliki orang tersebut. Hasilnya memperlihatkan orang-orang yang menjalani diet Mediterania, punya skor terbaik.

Kesimpulan tersebut diyakini, setelah terlihat lebih sedikitnya jumlah gumpalan protein abnormal (tanda bahaya Alzheimer) yang muncul.

Lansia berusia di atas 65 tahun yang menunjukkan pola makan sehat secara konsisten, terlihat punya usia otak 18 tahun lebih muda daripada orang-orang yang lebih gemuk dengan pola makan tak sehat yang cenderung mengonsumsi makanan tak sehat seperti burger dan kentang goreng.

Meskipun para ahli mengatakan, sejauh ini tidak ada bukti nyata bahwa kebiasaan makan Mediterania bisa menangkal demensia, namun disebutkan penelitian ini bisa memperkuat bukti bahwa diet Mediterania membantu mengurangi usia otak.

Temuan juga menemukan bahwa mengubah gaya hidup, sesederhana rutin mengonsumsi satu cup sayuran hijau setiap hari menghasilkan usia otak yang lebih muda hingga empat tahun dari aslinya, jika dibandingkan dengan orang yang tak makan sayuran hijau seperti kangkung atau bayam.

Ilmuwan Berhasil Temukan Cara Deteksi Alzheimer lewat Darah

Bahkan orang-orang yang mengonsumsi tujuh porsi sayuran dalam mingguan, terlihat mengalami pengurangan usia penuaan otak hingga 19 tahun, atau dengan kata lain membuat usia otak jadi lebih muda

Diet Mediterania sendiri, ialah dengan secara teratur mengonsumsi ikan, dikombinasikan bersama sayuran berdaun hijau, apel, pir, alpukat, minyak, kacang-kacangan, dan makanan yang mengandung serat tinggi.