Momen Kerajaan Mataram Bawa Harta dan Para Perempuan Usai Taklukkan Blambangan

Momen Kerajaan Mataram Bawa Harta dan Para Perempuan Usai Taklukkan Blambangan

Gaya Hidup | BuddyKu | Jum'at, 17 Maret 2023 - 08:15
share

JAKARTA - Sultan Agung yang berkuasa di Kerajaan Mataram berusaha memperluas ekspansi kekuasannya ke timur Pulau Jawa. Ekspansi itu bahkan dilakukan hingga ujung timur Jawa tepatnya di Blambangan atau yang kini bernama Banyuwangi.

Blambangan yang sejak Panembahan Senopati selalu gagal ditundukkan Mataram, di masa Sultan Agung, wilayah itu akhirnya berhasil pula ditundukkan. Blambangan merupakan kerajaan terakhir yang bercorak Hindu-Buddha yang terletak di ujung timur pulau Jawa. Pada abad ke-16, satu-satunya kerajaan Islam yang berarti di Jawa Timur adalah Pasuruan. Daerah lain masih dipimpin penguasa yang beragama Hindu.

Menurut Babad Tanah Jawi dalam "Tuah Bumi Mataram : Dari Panembahan Senopati hingga Amangkurat II", dari Peri Mardiyono, serangan Sultan Agung ke Blambangan berhasil meraih kemenangan. Alhasil Blambangan menjadi wilayah yang berada di bawah kekuasaan Mataram.

Dikisahkan bahwa ketika hendak melakukan ekspansi ke Blambangan, Sultan Agung menunjuk Pangeran Silarong untuk memimpin penyerangan itu. Perintah itu pun diterimanya. Maka Silarong langsung menyusun kekuatan, zejumlah pasukan dan adipati dikumpulkan untuk menggempur Blambangan.

Rombongan pasukan Mataram berangkat beriringan menuju Blambangan pun terjadi. Gelombang pasukan Mataram ini menuju Blambangan dengan melalui Kediri lalu menuju Pasuruan. Di daerah ini, para bupati daerah pesisiran bersama pasukannya pun sudah menunggu.

Seluruh pasukan ini kemudian bersama-sama dan serentak menggempur Blambangan. Perang besar pun terjadi, yang membuat seluruh warga masyarakat Blambangan banyak yang mengungsi ke pegunungan dan daerah lain akibat perang.

Karena terdesak oleh kekuatan pasukan Mataram, adipati Blambangan pun meminta bantuan ke kerajaan Bali. Bantuan dari Bali pun datang. Pasukan dari Bali ini dipimpin oleh Dewa Lengkera dan Dewa Agung. Lalu sebagai pembantunya adalah Panji Baleleng dan Panji Macan Kuning,

Bantuan dari Bali langsung terlibat dalam melawan tentara Mataram di depan pintu gerbang kota. peperangan Peperangan semakin berkobar. Para tentara dari kedua belah pihak pun saling berguguran. Tetapi Matsram akhirnya berhasil menguasai Blambangan yang telah ditinggalkan oleh penduduknya.

Tentara Mataram akhirnya menjarah seluruh isi kota yang telah porak-poranda karena perang tersebut. Namun adipati Blambangan tidak ditemukan apakah ia masih hidup ataukah sudah mati. Pasukan Blambangan juga banyak yang menjadi tahanan, sebagian juga telah dieksekusi oleh tentara Mataram sendiri.

Pangeran Selarong bersama pasukan Mataram yang masih hidup lalu kembali ke Mataram dengan membawa kemenangan. Pasukan Mataram pulang banyak membawa harta jarahan, termasuk perempuan-perempuan keluarga raja.

Semua tahanan yang dibawa ke Mataram termasuk para perempuan itu diampuni oleh Sultan. Para tentara Mataram yang Blambangan itu telah memenangkan peperangan pun di diberi reward oleh Sultan Mataram, terutama para panglimanya.

Topik Menarik