Perbedaan Rhodium dan Titanium, Tahan Korosi Namun Berbeda Harga
Rhodium dan Titanium adalah dua jenis logam yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi teknologi. Meskipun keduanya dikenal sebagai logam tahan karat, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda dalam hal ketahanan terhadap korosi. Apa sih perbedaan Rhodium dan Titanium.
Rhodium merupakan logam yang termasuk dalam kelompok precious metal. Kelompok ini terdiri dari logam-logam mulia yang cenderung memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena secara kimia stabil (tidak reaktif) dibandingkan kelompok logam lain. Rhodium dikenal sebagai logam yang sangat tahan terhadap berbagai jenis asam pada umumnya. Bahkan untuk membuat Rhodium berkarat atau larut, diperlukan bahan kimia tertentu yang khusus.
Sementara itu, Titanium termasuk dalam kelompok light metal, yaitu logam yang ringan karena memiliki berat jenis yang rendah. Ketahanan terhadap korosi pada Titanium terjadi karena terbentuknya lapisan oksida yang tipis dan rata di permukaan logam. Lapisan ini terbentuk secara otomatis pada lingkungan yang terdapat oksigen. Namun, Titanium memiliki ketahanan yang terbatas pada beberapa zat korosif seperti asam sulfat, asam klorida, asam fosfat, dan dry chlorine.
Meskipun keduanya tahan karat, Ada perbedaan Rhodium dan Titanium yang signifikan dalam hal ketahanan terhadap korosi. Ketahanan Rhodium sangat baik terhadap serangan zat korosif, sementara Titanium memiliki ketahanan terbatas pada beberapa jenis zat korosif. Oleh karena itu, jika ketahanan terhadap karat menjadi pilihan utama, maka Rhodium bisa menjadi pilihan yang lebih baik dibandingkan Titanium.
Rhodium merupakan satu keluarga dengan platinum dan menjadi salah satu logam mulia terlangka di dunia. Hal ini menjadikan rhodium memiliki harga yang sangat tinggi. Pada tahun 2021, harga rhodium mencapai 29.800 dollar AS per ons atau sekitar 15,3 juta rupiah per gram.
Rhodium memiliki keunikan dalam sifat-sifatnya. Selain tahan terhadap suhu dan karat, rhodium juga memiliki sifat anti-korosi, anti-peluru, dan anti-bakteri. Sifat anti-korosinya menjadikan rhodium sering digunakan pada peralatan kimia dan elektronik yang terkena korosi. Sifat anti-pelurunya juga sering dimanfaatkan dalam produksi peluru dan senjata. Sedangkan sifat anti-bakterinya dimanfaatkan dalam bidang kesehatan untuk produksi alat-alat medis.
Keterbatasan pasokan rhodium yang sangat langka dan mahal menjadikan penggunaannya terbatas pada industri tertentu. Selain di bidang perhiasan dan elektronik, rhodium juga sering digunakan dalam industri otomotif, terutama pada katalis konverter untuk mengurangi emisi kendaraan bermotor. Peningkatan permintaan katalis konverter pada industri otomotif dunia membuat harga rhodium semakin melambung. Itulah perbedaan Rhodium dan Titanium.
Rhodium menjadi logam mulia yang sangat berharga dan terbatas pasokannya. Sifat-sifat uniknya menjadikan rhodium memiliki nilai tambah dalam berbagai industri. Namun, keterbatasan pasokan dan harga yang mahal juga menjadi tantangan bagi penggunaannya di industri. Dalam hal ini, perlu ada inovasi dan pengembangan teknologi yang lebih efisien dalam penggunaan rhodium agar dapat dimanfaatkan secara optimal dalam berbagai sektor industri.
Namun, jika ingin menggunakan logam yang lebih ringan, maka Titanium bisa menjadi pilihan yang lebih tepat. Karena dengan ukuran yang sama, Rhodium memiliki bobot sekitar 3x lebih berat dari Titanium. Oleh karena itu, pemilihan antara Rhodium dan Titanium harus dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan karakteristik yang diinginkan dalam aplikasi tertentu.



