6 Obat Osteoporosis? Injeksi hingga Terapi Pengganti Hormon

6 Obat Osteoporosis? Injeksi hingga Terapi Pengganti Hormon

Gaya Hidup | BuddyKu | Kamis, 2 Maret 2023 - 19:15
share

Osteoporosis menjadi kondisi masalah kesehatan tulang yang cukup familiar di masyarakat. Secara medis, osteoporosis adalah kondisi kesehatan yang melemahkan tulang dan karena tulang melemah, akhirnya tulang jadi rapuh dan mudah patah.

Pada umumnya, osteoporosis berkembang perlahan selama beberapa tahun dan sering kali baru terdiagnosis ketika jatuh atau terbentur yang menyebabkan tulang patah. Osteoporosis akan menjadi kondisi serius jika tulang belakang yang patah. Rasa sakit biasanya bisa saja berlangsung jangka panjang.

Beberapa faktor bisa menyebabkan seseorang mengalami osteoporosis, misalnya karena minum tablet steroid dosis tinggi selama lebih dari 3 bulan, mengalami peradangan, masalah hormon, atau masalah malabsorpsi, punya riwayat keluarga dengan osteoporosis, khususnya patah tulang pinggul pada orangtua.

Kemudian bisa juga karena konsumsi obat-obatan tertentu dalam jangka panjang, yang bisa memengaruhi kekuatan tulang atau kadar hormon, seperti tablet anti-estrogen yang banyak dikonsumsi wanita setelah kanker payudara, mengalami atau pernah mengalami gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia, punya BMI rendah, tak berolahraga secara teratur, sampai kebiasaan minum banyak minuamn alkohol dan merokok

Jika seseorang sudah alami kondisi ini, obat osteoporosis yang direkomendasikan? Menurut laman resmi National Health Service ( NHS ) UK, Kamis (2/3/2023) pengobatan osteoporosis melibatkan obat dan tindakan pencegahan patah tulang. Obat yang dikonsumsi dipergunakan juga untuk memperkuat tulang. Berikut obat osteoporosis, yang mungkin bisa menjadi opsi.

1. Bifosfonat: Bekerja untuk memperlambat laju kerusakan tulang di tubuh. Bifosfonat menjaga kepadatan tulang dan mengurangi risiko patah tulang. Catatan penting, minum Bifosfonat harus saat perut kosong lalu minum obat dengan segelas air putih dan kemudian berdiri selama 30 menit.

"Tunggu 30 menit hingga 2 jam untuk makan atau minum cairan lainnya," bunyi keterangan di laman NHS.

2. Selective oestrogen receptor modulators (SERM): Adalah obat yang punya efek sama pada tulang, mirip dengan hormon estrogen. Obat ynag membantu menjaga kepadatan tulang dan mengurangi risiko patah tulang, terutama tulang belakang. Raloxifene satu-satunya jenis obat SERM yang ada untuk mengobati osteoporosis. Obat ini hanya direkomendasikan untuk perempuan atau wanita yang sudah menopause dan dikonsumsi harian.

3. Hormon paratiroid: Hormon paratiroid sejatinya diproduksi secara alami di dalam tubuh. Hormon ini mengatur jumlah kalsium dalam tulang. Pengobatan dengan hormon paratiroid digunakan untuk merangsang sel-sel pembentukan tulang baru.

Obat ini hadir dalam bentuk injeksi dan disuntikkan sekali sehari. Obat ini ditujukan untuk orang dengan kepadatan tulang yang sangat rendah atau ketika perawatan lain tidak berhasil. Mual, sakit kepala, dan pusing disebut kadi efek samping paling umum dari penggunaan obat hormon paratiroid.

4. Obat biologis: Biasanya terbuat dari protein atau zat lain yang diproduksi tubuh. Obat biologis yang bisa dipakai untuk mengobati osteoporosis antara lain denosumab dan romosozumab. Dua obat ini direkomendasikan jika orang yang mengalami osteoporosi tak bisa mengonsumsi obat lain, seperti bifosfonat atau jika osteoporosis yang diderita sudah parah.

Obat biologis dipakai untuk mengobati osteoporosis dengan memperlambat laju penguraian tulang dan mempercepat laju pembentukan sel-sel tulang. Obat ini diberikan melalui injeksi, diberikan setiap bulan sekali. Sebagai informasi, efek samping obat ini termasuk nyeri otot atau persendian, ruam, sembelit, dan gejala seperti pilek.

5. Suplemen kalsium dan vitamin D: Kalsium adalah mineral utama yang ada di dalam tulang. Asupan kalsium bisa didapat lewat suplemen atau asupan makanan harian. Bagi kebanyakan orang dewasa, jumlah kalsium yang disarankan adalah 700 miligram (mg) per hari. Tapi, kalau bagi penderita osteoporosis kebutuhan kalsium bisa lebih tinggi. Makanya, pada banyak kasus diperlukan suplemen tambahan kalsium.

Vitamin D diperlukan untuk menyerap kalsium. Kebutuhan vitamin D pada orang dewasa kebanyakan itu 10 mikrogram dalam sehari.

6. Terapi pengganti hormon (HRT): Solusi pengobatan osteoporosis pada wanita menopause. Tujuan pengobatan ini untuk mengendalikan gejala. Selain itu, HRT juga terbukti menjaga kekuatan tulang dan mengurangi risiko terkena osteoporosis. Jika sudah kena osteoporosis, terapi HRT dilakukan untuk memperkuat tulang dan mengurangi risiko patah tulang.

Topik Menarik