8 Penyebab Jerawat Muncul Terus dan Cara Mengobatinya

8 Penyebab Jerawat Muncul Terus dan Cara Mengobatinya

Gaya Hidup | BuddyKu | Rabu, 22 Februari 2023 - 12:06
share

JAKARTA, celebrities.id - Penyebab jerawat muncul terus menjadi permasalahan yang cukup mengganggu tingkat kepercayaan diri, terutama bagi para pekerja yang mengedepankan penampilan seperti artis dan frontliner sebuah perusahaan.

Tempat yang paling sering untuk berjerawat adalah wajah, dada, bahu dan punggung. Meskipun jerawat ringan dapat membaik dengan perawatan yang dijual bebas, bentuk yang lebih parah karena hal-hal tertentu harus ditangani langsung oleh dokter kulit.

Dilansir dari berbagai sumber pada Rabu (22/2/2023), celebrities.id telah merangkum penyebab jerawat muncul terus sebagai berikut.

Penyebab Jerawat Muncul Terus

Inilah beberapa penyebab jerawat muncul terus yang dapat kamu simak, seperti dikutip dari laman Healthline.

1. Kurangnya Waktu Tidur

Saat kita tidur, tubuh dan energi akan dipulihkan, sel beregenerasi, suplai darah meningkat ke otot, tulang dan jaringan tumbuh dan diperbaiki dan sistem kekebalan kita menguat. Sebaliknya, kurang tidur dapat memicu stres dan stres meningkatkan produksi minyak kulit.

Kita juga mungkin lebih rentan mengonsumsi makanan tidak sehat yang dapat menyebabkan atau memperparah jerawat saat kita sedang stres.

2. Kontak Benda dengan Kulit

Menyentuh wajah atau menekan smartphone ke kulit dapat mentransfer bakteri ke kulit, meningkatkan kemungkinan berjerawat. Selain itu, tidak mencuci sarung bantal setidaknya setiap minggu juga dapat memindahkan bakteri, makeup, kotoran dan produk perawatan rambut ke wajah. Hal ini dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan timbulnya jerawat.

3. Kebiasaan Merokok

Asap rokok berbahaya bagi paru-paru dan kulit, ditambah beberapa penelitian menunjukkan bahwa merokok berkontribusi terhadap jerawat. Para peneliti dalam sebuah penelitian juga percaya bahwa merokok dapat mengubah komposisi dan produksi sebum yang pada akhirnya menyebabkan jerawat. Jumlah rokok yang dihisap setiap hari juga dikaitkan dengan tingkat keparahan jerawat.

4. Dehidrasi

Tubuh kita membutuhkan air untuk menjaga keseimbangan fisiologisnya. Air juga dipercaya dapat membantu mengurangi jerawat dengan menjaga kulit tetap terhidrasi. Saat kulit kita mengalami dehidrasi, produksi minyak dapat meningkat dan terlalu banyak minyak dapat memicu munculnya jerawat.

Ketika dikombinasikan dengan regimen perawatan kulit yang mencakup penggunaan pelembab, minum lebih banyak air dapat membantu mendukung kelembutan kulit, menurut beberapa penelitian. Minum lebih banyak air meningkatkan hidrasi dan elastisitas kulit dalam serta mengurangi tanda-tanda kekeringan dan kekasaran. Ini mungkin lebih efektif untuk orang yang tidak minum cukup air.

5. Program Diet

Diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan dengan tepat makanan mana yang lebih baik dan lebih buruk untuk kulit. Namun, makanan glikemik tinggi dapat memperburuk jerawat. Makanan ini seringkali sangat diproses dan menyebabkan kadar gula darah naik dengan cepat.

6. Perawatan Jerawat yang Tidak Cocok

Kadang-kadang, terlalu banyak dari apa yang kita anggap sebagai hal yang baik bisa menjadi hal yang buruk. Terlalu berlebihan menggunakan produk pelawan jerawat dapat menyebabkan iritasi kulit, peradangan dan kulit kering. Kulit yang terlalu kering akan bereaksi dengan memproduksi lebih banyak minyak dan minyak tersebut dapat menyumbat pori-pori.

7. Produk Perawatan Kulit yang Sensitif

Lotion dan krim yang digunakan mungkin bisa menjadi penyebab munculnya jerawat. Riasan berbahan dasar minyak, beberapa silikon dan beberapa alas bedak cair menyumbat pori-pori.

8. Stres Berlebihan

Stres itu sendiri tidak menyebabkan jerawat. Namun, stres dikaitkan dengan peningkatan keparahan jerawat. Saat kita stres, tubuh kita melepaskan hormon pelepas kortikotropin (CRH). CRH memicu pelepasan sitokin inflamasi dan meningkatkan produksi minyak. Minyak berlebih dapat menyumbat pori-pori dan jika digabungkan dengan peradangan akan menyebabkan berjerawat.

Cara Mengobati Jerawat

a. Menggunakan Obat Jerawat Dokter Kulit

Dalam beberapa kasus, perawatan OTC tidak cukup untuk menyembuhkan jerawat. Mereka yang memiliki jerawat yang lebih parah mungkin memerlukan obat resep. Perawatan jerawat resep lebih manjur daripada yang OTC.

b. Memakai Obat Bebas

Perawatan over-the-counter (OTC) bisa sangat efektif untuk menghilangkan jerawat. Produk ini sering mengandung benzoil peroksida, asam salisilat atau adapalene. Beberapa opsi OTC dapat mengobati jerawat.

Lainnya membantu mencegah atau mengelola jerawat bila digunakan secara teratur. Ikuti petunjuk produsen, karena beberapa produk ini dapat menyebabkan kekeringan atau iritasi. Jika khawatir tentang efek samping negatif apa pun, bicarakan dengan dokter kulit.

c. Perbaiki Kualitas Tidur

Tidur yang buruk atau terbatas dapat meningkatkan stres. Tidur juga saat tubuh memulihkan dirinya sendiri dan saat semua jenis sel beregenerasi. Usahakan tidur 7 hingga 9 jam setiap malam. Selain itu, usahakan untuk bangun dan tidur pada waktu yang sama setiap hari agar tubuh memiliki ritme yang baik.

d. Kelola Stres dengan Baik

Stres meningkatkan peradangan dalam tubuh dan juga meningkatkan produksi minyak. Gabungan kedua hal ini dapat menyebabkan jerawat atau membuat jerawat menjadi lebih parah. Lakukan juga latihan pernapasan, bermeditasi atau menghabiskan sejenak waktu di alam.

e. Hindari Menyentuh Wajah

Sering meletakkan tangan atau ponsel di wajah dapat memindahkan bakteri penyebab jerawat ke kulit. Sebagai gantinya, coba gunakan earbud atau speakerphone saat melakukan panggilan. Jika Anda sering menyentuh wajah, pertama-tama, pastikan untuk sering mencuci tangan. Kemudian cobalah untuk berhati-hati tentang menjauhkan tangan dari wajah.

f. Perbanyak Konsumsi Air Putih

Dehidrasi dapat menyebabkan tubuh memproduksi minyak berlebih dan memicu munculnya jerawat. Bertujuan untuk minum setidaknya delapan gelas air setiap hari agar tetap terhidrasi. Jika tidak terlalu suka minum air putih, tambahkan perasan air jeruk.

g. Konsumsi Makanan Sehat

Makanan olahan seperti roti putih, makanan yang dipanggang dan keripik dianggap makanan glikemik tinggi. Ini menyebabkan kadar gula darah melonjak. Ketika ini terjadi, tubuh meningkatkan produksi insulin dan minyak. Ini meningkatkan kemungkinan pecah.

Cobalah untuk meminimalkan asupan makanan olahan glikemik tinggi. Alih-alih, fokuslah untuk makan lebih banyak makanan glikemik rendah yang menyebabkan gula darah naik lebih lambat. Makanan glikemik rendah meliputi biji-bijian utuh, beras merah, quinoa, farro, sayuran dan buah.

h. Rutin Mencuci Wajah

Saat bangun dan sebelum tidur, cuci muka dengan benar untuk menghilangkan minyak berlebih, kotoran dan riasan. Banyak dokter kulit merekomendasikan penggunaan pembersih berbusa. Jika hal ini menyebabkan kulit terasa kering, tindak lanjuti dengan pelembap wajah non comedogenic. Selain itu, cuci muka dan badan setelah berolahraga untuk menghilangkan keringat.

Topik Menarik