Siklus Hidup Jamur Cordyceps, Si Jamur Zombie yang Jadi Obat Herbal Untuk Manusia

Jamur Cordyceps sering dijuluki sebagai "jamur zombie" karena cara hidupnya yang unik dan mengerikan. Jamur ini tumbuh dengan cara menempel, mengendalikan, dan membunuh serangga seperti semut.

Siklus hidup Cordyceps dimulai dari spora. Spora tersebut akan melekat kuat-kuat pada tubuh serangga, masuk ke dalam tubuhnya, dan menginfeksi serangga tersebut. Setelah menginfeksi, jamur akan mengendalikan jaringan tubuh serangga dan menumbuhkan batang panjang dan ramping yang tumbuh di luar tubuh serangga.

Proses ini dapat membuat serangga yang terinfeksi menjadi "zombies" karena pergerakannya dan tingkah lakunya yang diatur oleh jamur. Serangga tersebut akan meninggalkan koloni mereka dan bergerak menuju tempat yang lebih baik untuk pertumbuhan jamur. Setelah itu, serangga tersebut akan mati dan jamur akan tumbuh dan berkembang di tubuh serangga tersebut.

Fenomena ini sangat menarik untuk diteliti karena dapat memberikan wawasan tentang bagaimana jamur dapat mengendalikan jaringan tubuh hewan dan bagaimana proses ini dapat mempengaruhi ekosistem.

Siklus Cordyceps Mengambil Alih Inang

Jamur Cordyceps merupakan salah satu jenis jamur yang dapat mengendalikan perilaku hewan. Hal ini dapat terjadi setelah dua minggu spora jamur mulai tumbuh membentuk jaringan di dalam tubuh serangga. Jaringan jamur ini kemudian ikut mengendalikan perilaku serangga yang terinfeksi.

Bagaimana Cordyceps bisa mengendalikan sistem saraf serangga? Hal ini masih merupakan misteri ilmu pengetahuan yang belum diketahui pasti. Beberapa studi menunjukkan bahwa jamur ini dapat mengendalikan sistem saraf serangga dengan cara mengubah komposisi kimia dalam jaringan tubuh serangga. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui mekanisme yang sebenarnya.

Setelah terinfeksi jamur, serangga tersebut akan bergerak seperti zombies yang dikendalikan oleh jamur. Mereka akan meninggalkan koloni mereka dan bergerak menuju tempat yang lebih baik untuk pertumbuhan jamur. Setelah dua minggu berada dalam tubuh serangga, spora cordyceps mulai tumbuh membentuk jaringan yang ikut mengendalikan perilaku serangga. Serangga yang terinfeksi jamur ini akan bergerak seolah-olah seperti zombie yang menuruti kemauan si jamur.

Jamur cordyceps hanya mencerna bagian dalam tubuh serangga. Otot-otot dan kulit luar tidak dicerna untuk menjaga serangga tetap menempel pada tempatnya dan untuk melindungi diri dari mikroba dan jamur lainnya. Setelah serangga tewas, jamur akan menyebar dan mulai tumbuh satu minggu kemudian. Tunas-tunas jamur muncul dari bangkai serangga dan terus tumbuh sampai matang dan menyebarkan sporanya ke udara.

Spora-spora cordyceps yang terbang akan menempel pada apa pun, termasuk serangga yang tidak beruntung. Saat spora menempel pada serangga lain, siklus hidup cordyceps akan segera dimulai lagi. Dengan menginfeksi, mengendalikan, membunuh, dan mencerna tubuh serangga.

Kenapa Ada Jamur Cordyceps

Sejak abad 15, cordyceps telah digunakan oleh tabib Tibet sebagai ramuan untuk kesehatan tubuh. Para ahli herbal menemukan bahwa spesies cordyceps memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk menambah stamina, menjaga kesehatan jantung, mengontrol kolesterol, anti penuaan, mencegah kanker, memperkuat daya tahan tubuh, dan mengeluarkan racun dari dalam tubuh.

Dua spesies yang umum digunakan dan tersedia secara komersial adalah Cordyceps sinensis dan militaris. Namun, karena cordyceps cukup sulit didapat, harganya mungkin cukup mahal.

Cordyceps memainkan peran penting dalam menciptakan keseimbangan alam dengan mengontrol jumlah serangga yang ada di Bumi. Ini menunjukkan bahwa setiap elemen alam memiliki tujuan dan manfaat yang unik, termasuk jamur cordyceps yang dapat digunakan sebagai bahan obat herbal yang efektif.