Gempa M6,2 di Aceh Singkil, Ini Kata Badan Geologi soal Penyebabnya

Gempa M6,2 di Aceh Singkil, Ini Kata Badan Geologi soal Penyebabnya

Gaya Hidup | BuddyKu | Senin, 16 Januari 2023 - 11:11
share

BANDUNG - Badan Geologi Kementerian ESDM mengungkapkan penyebab terjadinya gempa bumi di Aceh Singkil dengan Magnitudo 6,2 pada pukul 05.30 WIB, Senin (16/1/2023).

Menurut Plt Kepala Badan Geologi M Wafid, lokasi pusat gempa bumi terletak dekat wilayah Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh, dan Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara.

Morfologi wilayah tersebut berupa dataran hingga dataran bergelombang yang berbatasan dengan perbukitan bergelombang hingga terjal pada bagian timur.

"Wilayah ini secara umum tersusun oleh batuan berumur pra tersier berupa batuan metamorf dan meta sedimen. Batuan berumur tersier berupa batuan sedimen, serta endapan Kuarter berupa endapan aluvial pantai, sungai dan rawa, " ujarnya.

Sebagian batuan berumur Pra Tersier dan Tersier tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter, batuan berumur Pra Tersier dan Tersier yang telah mengalami pelapukan bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.

"Selain itu, pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi," katanya.

Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber (focal mechanism) dari BMKG dan USGS Amerika Serikat, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas zona penunjaman atau intraslab dengan mekanisme sesar naik berarah barat laut-tenggara.

Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.

Bangunan di Kabupaten Aceh Singkil dan Tapanuli Tengah harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan. Selain itu, juga harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi.

Oleh karena wilayah Kabupaten Aceh Singkil dan Tapanuli Tengah tergolong rawan gempa bumi dan tsunami, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi.

"Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi, " pungkasnya.

Topik Menarik