Sejarah PO Bus Sinar Jaya: Sukses di Tangan Generasi Kedua
JAKARTA - Nama Perusahaan Otobus (PO) bus Sinar Jaya pasti sudah tidak asing di telinga Busmania. Bus ini cukup sering ditemui di jalan raya, khususnya di Pulau Jawa.
Herman Rusli dan Rasidin Karyana mendirikan PO ini pada tahun 1982. Bisa dibilang, PO ini bukanlah pemain baru di bisnis bus.
PO ini melayani menyediakan bus AKAP, AKDP, bus antar jemput karyawan, bus kota dan pariwisata. Baru pada tahun 1989, PO ini resmi berdiri dengan nama PT Sinar Jaya Megah Langgeng.
PO bus asal Bekasi, Jawa Barat ini menginisiasi berdirinya Sinar Jaya Group yang membawahi Sinar Shuttle Daya Melati Indah (DMI), Sinar Jaya Langgeng Utama (Starbus), dan Sinar Express.
Pertama kali beroperasi, bus ini melayani rute Bekasi-Jonggol. Satu tahun kemudian, PO ini memperluas jaringan operasinya dengan menghadirkan layanan bus AKAP yang melayani rute Jawa Tengah.
Baru pada tahun 1994, Sinar Jaya mendirikan cabang pertama di Brebes dan mendirikan SPBU Pertamina untuk menjamin kualitas bahan bakar armada Sinar Jaya.
Tiga tahun berselang, perusahaan ini diambil alih oleh putra Herman Rusly, Teddy Kurniawan Rusly, yang baru saja pulang dari kuliah di Jerman.
Seiring waktu, PO ini melakukan ekspansi dan memperluas jaringan hingga ke Jawa Tengah. Sinar Jaya juga membuka trayek Jakarta ke berbagai kota di Jawa Tengah, yakni Tegal, Slawi, Bumiayu, Purwokerto, Bobotsari, Purbalingga, hingga Wonosobo.
Tak cukup sampai di situ, PO ini juga merambah trayek Jakarta-Yogyakarta, Jakarta-Surabaya, Jakarta-Solo dan berbagai kota lainnya.
Menjelang tahun 2018, PO Sinar Jaya kembali meluncurkan layanan baru untuk armada miliknya, yakni Jabodetabek Residence Connextion.
Pada tahun itu juga Sinar Jaya kembali membuka layanan baru berupa Jabodetabek Airport Connexion untuk berbagai kawasan seperti Bogor Nirwana Residence, Bogor Trade Mall, dan Mal Bella Terra Kelapa Gading.




