Pengertian Pasar Oligopoli, Jenis, Ciri dan Contoh
JAKARTA, celebrities.id - Pengertian pasar oligopoli dapat dipahami sebagai salah satu jenis pasar yang tidak seimbang.
Jenis pasar ini dapat menyebabkan persaingan yang tidak sehat dan tidak sempurna antar sesama penjual.
Pada dasarnya, transaksi jual beli yang dilakukan di pasar memiliki tujuan yang berbeda-beda. Ada penjual yang memang ingin memenuhi kebutuhan para konsumennya, namun ada juga penjual yang bertujuan untuk menciptakan persaingan dan menjadi penjual yang menguasai komoditi. Hal tersebut akan terjadi dalam pasar oligopoli.
Dilansir dari berbagai sumber pada Senin (26/12/2022), celebrities.id telah merangkum pengertian pasar oligopoli beserta jenis dan contohnya sebagai berikut.
Pengertian Pasar Oligopoli
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) oligopoli merupakan keadaan pasar dengan produsen pembekal barang hanya berjumlah sedikit sehingga mereka atau seorang dari mereka dapat mempengaruhi harga pasar.
Dikutip dari Institut Agama Islam An Nur Lampung, oligopoli terdiri dari dua kata yaitu \'Oligos\' yang artinya banyak dan \'polein\' yang artinya menjual. Sehingga disimpulkan pengertian oligopoli secara bahasa yaitu menjual sesuatu dalam jumlah yang banyak.
Menurut istilah pasar oligopoli merupakan pasar yang di dalamnya terdapat beberapa produsen yang menyediakan keperluan atau kebutuhan para pembeli. Singkatnya pasar oligopoli jenis pasar yang menyediakan sedikit penjual dan pembelinya lebih banyak sehingga pasar dapat mengalami ketidakseimbangan.
Ketidakseimbangan dalam pasar akan membuat persaingan tidak sempurna dan tidak sehat antar sesama penjual. Ketimpangan yang terjadi antara produsen dan konsumen dapat mempengaruhi harga jual. Sebab harga jual ditentukan dari perusahaan yang menguasai komoditi. Pasar oligopoli sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Jenis Pasar Oligopoli
Dikutip dari laman Sampoerna University, jenis pasar oligopoli dibagi menjadi:
1. Pasar Oligopoli Murni
Pasar oligopoli murni merupakan jenis pasar yang hanya menjual satu barang saja namun dengan varian produk yang berbeda-beda. Pada pasar oligopoli murni, harga produk ditentukan dari produsen yang paling awal menciptakan produk tersebut.
2. Pasar Oligopoli Terdiferensiasi
Pasar oligopoli terdiferensiasi merupakan jenis pasar yang memiliki perbedaan terutama dari segi harga. Dengan hal seperti itu tentunya akan menciptakan persaingan yang tidak sehat. Karena produsen akan berlomba-lomba memproduksi barang dengan kualitas yang sama namun dengan harga yang lebih rendah. Sebagai konsumen tentunya akan memilih produk yang lebih murah.
3. Pasar Oligopoli Kolusi
Pasar oligopoli kolusi merupakan jenis pasar dimana produsen menghasilkan barang yang sama dan melakukan kerjasama untuk menentukan harga produk. Dari kerjasama tersebut nantinya harga barang cenderung sama.
4. Pasar Oligopoli Non-Kolusi
Pasar oligopoli Non Kolusi dimana setiap perusahaan tidak bekerjasama namun menyesuaikan dengan kompetitor dengan tujuan supaya bisa tetap bersaing.
Ciri-Ciri Pasar Oligopoli
Dikutip dari Institut Agama Islam An Nur Lampung, ciri-ciri pasar oligopoli sebagai berikut:
1. Dalam pasar oligopoli terdapat beberapa produsen yang berperan menguasai banyak konsumen pasar.
2. Barang yang diperjual belikan bisa beragam dan bisa homogen
3. Karena adanya perusahaan yang menguasai komoditi menyebabkan sistem harga menjadi kaku atau cenderung sama
4. Kurva permintaan dengan elastisitas silang yang relatif tinggi
5. Pada masing-masing perusahaan menerapkan harga pasar yang umum
6. Strategi yang digunakan masing-masing perusahaan yaitu promosi dan inovasi
7. Melakukan promosi melalui iklan ataupun media secara intens
8. Susah perusahaan lain untuk masuk dan bersaing dalam pasar oligopoli yang sudah menguasai komoditi.
Contoh Pasar Oligopoli
1. Industri Sistem Operasi Smartphone
Apple dan Google bisa dikatakan sebagai perusahaan yang menguasai komoditi. Hingga saat ini belum ada perusahaan yang dapat menyaingi Google dan Apple. Contohnya seperti Windows Phone dan Huawei yang mencoba menyaingi Google dan Apple namun gagal karena tidak mendapat kepercayaan dari konsumen.
2. Industri Rokok
Industri rokok salah satu industri yang tidak akan mati, sebab setiap harinya konsumen rokok terus bertambah. Para produsen rokok berlomba-lomba bersaing untuk menghasilkan varian terbarunya.
3. Industri Penerbangan
Jumlah industri penerbangan yang ada di Indonesia sangat sedikit. Hal tersebut dapat mempengaruhi pada harga tiket pesawat yang berubah-ubah. Apabila salah satu pesawat harga tiketnya naik, maka semua pesawat harga tiketnya akan naik juga dan pada akhirnya konsumen tidak memiliki pilihan lain.
4. Operator Telekomunikasi
Karena jumlah operator telekomunikasi di Indonesia sangat sedikit sehingga terdapat standar untuk harga paket internet dan pulsa.
5. Handphone
Pasar oligopoli pada perusahaan smartphone terjadi di zaman dahulu. Pada zaman dulu perusahaan smartphone sangat sedikit dan persaingannya sangat ketat. Nokia merupakan smartphone yang menguasai komoditi pada saat itu dan tidak ada yang bisa masuk persaingan mengalahkan Nokia.










