Peringati Bulan Bahasa, FBS Unnes Ciptakan Rekor Penulisan 10.000 Pantun Konservasi

Peringati Bulan Bahasa, FBS Unnes Ciptakan Rekor Penulisan 10.000 Pantun Konservasi

Gaya Hidup | BuddyKu | Minggu, 4 Desember 2022 - 06:22
share

SEMARANG, iNews.id Universitas Negeri Semarang (Unnes) untuk kesekian kalinya mengukir prestasi di dunia pendidikan. Kali ini prestasi ditorehkan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unnes.

FBS Unnes menciptakan rekor baru berupa penulisan pantun sebanyak 10.000 pantun yang bertema konservasi. Rekor tersebut tercipta dalam rangkaian kegiatan memperingati Bulan Bahasa. Atas prestasi tersebut, Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) mencatatnya sebagai rekor penulisan pantun konservasi Unnes terbanyak, 10.000 pantun.

Leprid memberikan penghargaan kepada Rektor Unnes Prof Martono (inspirator), Dekan FBS Unnes Sri Rejeki Urip (Fasilitator), Ketua panitia penyelenggara Asep Purwo Yudi Utomo (inisiator), panitia penyelenggara (pelaksana) dan civitas akademika Unnes (partisipan). Penghargaan diserahkan pada saat acara pagelaran Wayang Kolaborasi di Kampung Budaya Unnes pada Jumat (2/11) malam.

Leprid yang ke 45 kalinya mendatangi Unnes karena berhasil menciptakan prestasi-prestasi rekor yang bereputasi internasional, salah satunya dalam rangka bulan bahasa Fakultas Bahasa dan Seni telah berhasil menciptakan rekor penulisan pantun sebanyak 10.000 pantun yang bertema konservasi. Ini merupakan rekor baru yang tercatat Lembaga Prestasi Indonesia Dunia, kata Ketua Umum Leprid Paulus Pangka, Sabtu (3/12/2022).

Rektor Unnes Prof Martono mengatakan kegiatan ini dalam rangka bulan bahasa yang secara rutin digelar setiap tahunnya dengan tema yang selalu dinamis. Kali ini mengusung konsep yang lebih dekat dengan alam konservasi dengan melibatkan seluruh unsur dari mahasiswa, dosen, teknik dan masyarakat.

Untuk pantun sengaja berbasis konservasi dan tema kita bahwa seiring dengan perubahan Unnes sebagai PTN BH kita tetap pada nilai-nilai konservasi, kita tidak akan meninggalkan nilai konservasi meskipun status kita dari BLU sudah berubah menjadi PTN BH, tertanam dalam jiwa kita bahwa konservasi itu nafas Unnes, katanya.

Topik Menarik