Pentingnya Travelling dan Eksplorasi Destinasi untuk Menjaga Kesehatan Mental

Pentingnya Travelling dan Eksplorasi Destinasi untuk Menjaga Kesehatan Mental

Gaya Hidup | BuddyKu | Sabtu, 3 Desember 2022 - 23:22
share

JAKARTA, iNews.id - Menjaga kesehatan mental sangat penting dilakukan sejak dini. Ada banyak cara untuk menjaga kesehatan mental seseorang, salah satunya dengan travelling hingga eksplorasi destinasi wisata.

Menurut data yang dilansir oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 2021, tercatat 20 persen dari total penduduk Indonesia mengalami potensi masalah kesehatan mental. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental mendorong Traveloka turut berkontribusi aktif untuk memberikan solusi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat.

Maka itu, Traveloka bekerja sama dengan AKAR (Asosiasi Kesehatan Remaja Indonesia), yaitu organisasi yang memiliki fokus perhatian pada kesehatan remaja usia 10-24 tahun, ingin mengedukasi mengenai kesehatan mental di kalangan remaja hingga orang dewasa.

dr. Fransisca Handy, Ketua dan Founder AKAR mengatakan, kesehatan jiwa merupakan masalah yang sangat kompleks dan dilematis dikarenakan stigma yang terlanjur melekat akibat kurangnya pemahaman akan isu ini.

Oleh karena itu, menurut dia pentingnya berhenti sejenak memberikan waktu bagi diri untuk mengenal dan mencintai diri sendiri.

Kegiatan-kegiatan seperti mencari pengalaman baru melalui travelling maupun eksplorasi hal-hal baru melalui aktivitas liburan dan berwisata dapat menjadi salah satu upaya mengenal dan mencintai diri yang baik, kata dr Fransisca Handy melalui keterangannya belum lama ini.

Dia menjelaskan, berdasarkan hasil penelitian pada 2020 yang telah diterbitkan di jurnal Nature, disimpulkan orang-orang yang melihat pemandangan yang berubah-ubah setiap hari, cenderung lebih bahagia. Oleh karena itu, apa yang dikerjakan Traveloka dengan Akar menjadi sangat penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya memberi ruang pada diri untuk rehat sejenak.

Kolaborasi antara Traveloka dengan AKAR dalam menyikapi masalah kesehatan mental merupakan salah satu contoh kepedulian sektor swasta terhadap isu-isu sosial di masyarakat, kata dia.

Shirley Lesmana, Chief Marketing Officer Traveloka, mengatakan, di tengah masyarakat saat ini, ada kesadaran yang meningkat akan pentingnya membantu generasi muda membangun ketahanan mental dan mengatasi tantangan dunia.

Diperlukan upaya dari kita sebagai individu sekaligus bagian dari suatu komunitas sosial untuk memperdalam nilai dan komitmen terhadap kesehatan mental, kata Shirley.

Dia yakin, peran kolaboratif Traveloka bersama AKAR akan memperkuat edukasi mengenai pentingnya kesadaran untuk menjaga kesehatan mental. Mempromosikan dan menjaga kesehatan mental remaja dan dewasa muda membawa manfaat tidak hanya untuk kesehatan mereka, namun juga untuk ekonomi dan masyarakat.

Shirley menjelaskan, menurut WHO, separuh dari gangguan mental bermula pada umur 14 tahun, namun banyak kasus yang terjadi tidak terdeteksi dan tanpa tindakan. Berbagai faktor ditengarai sebagai pemicu masalah keseimbangan kesehatan mental ini di antaranya tekanan dalam pekerjaan, masalah keluarga, pendidikan, dan kehidupan sosial.

Organisasi Kesehatan Dunia WHO mencatat, pada 2019 sebanyak hampir satu miliar penduduk dunia mengalami gangguan kesehatan mental. Angka ini meningkat secara signifikan pada masa pandemi Covid-19.

Di Indonesia, hasil penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia pada 2021 menemukan mayoritas remaja dan dewasa muda berusia 16 -24 tahun memasuki periode kritis kesehatan mental. Lebih lanjut penelitian tersebut menemukan hampir 96 persen remaja dan dewasa muda mengalami gejala kecemasan (anxiety) dan 88 persen di antaranya mengalami gejala depresi.

Shirley menambahkan, bersamaan dengan kolaborasi ini dan diiringi dengan semangat merayakan hidup Life, Your Way, Traveloka mengajak masyarakat, terutama generasi milenial dan generasi Z, untuk tidak lupa menyempatkan diri berhenti sejenak dan beristirahat di tengah-tengah padatnya aktivitas hidup mereka. Sebab, tekanan dalam pekerjaan serta tuntutan untuk selalu menunjukkan performa terbaik pada akhirnya menimbulkan burn out atau kondisi di mana seseorang merasa lelah secara fisik, mental, dan emosional.

Traveloka akan berkolaborasi dengan AKAR Indonesia dalam bentuk donasi untuk mendukung terlaksananya kegiatan-kegiatan yang dapat memberikan empowerment kepada remaja Indonesia melalui program Youth Akar Indonesia, katanya.

Topik Menarik