Jiang Zemin Mantan Pemimpin China Meninggal Dalam Usia 96

Jiang Zemin Mantan Pemimpin China Meninggal Dalam Usia 96

Gaya Hidup | BuddyKu | Rabu, 30 November 2022 - 18:22
share

Jiang Zemin, pemimpin komunis Chinayang membuka jalan bagi kemunculan Negeri Tirai Bambusebagai negara adidaya global, meninggaldunia di Shanghai karena leukemia dan kegagalan multiorgandalam usia96 tahun, Rabu (30/11).

Xinhua menyebut, Jiang meninggalkan seorang istri, dua putra dan dua cucu.

Setelah dijauhi oleh Barat setelah tragediTiananmen pada 1989, Jiang berhasil mengantar China mengintegrasikan dirike dalam komunitas internasional.

Negara berpenduduk terbanyak di dunia itu,berhasil mendapatkankembali kedaulatan atas Hong Kong, danmemenangkan tawaran untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2008 di Beijing. Terpenting, bisabergabung dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Itu mungkin merupakankatalis kunci untuk lonjakan pertumbuhan besar,dari pertumbuhan dua digit selama satu dekade atau lebih,kata Robert Lawrence Kuhn, penulis biografi tahun 2005:The Man Who Changed China: The Life and Warisan Jiang Zemin.

Namun, banyak juga pengamat yangmelihat pemerintahan Jiang menabur begitu banyak benih korupsi,yang memicu ketidakpuasan besar-besaran hingga hari ini.

CNN International menyebut, Jiangmenggembar-gemborkan manfaat dari setiap orang menghasilkan uang secara diam-diam,di tengah penekanan yang terus berlanjut pada aturan satu partai,alih-alih reformasi politik.

Jiang yang awalnyadianggap sebagai tokoh transisi,relatif kurang dikenal, ketika ia dipilihmenjadi Pemimpin Partai Komunis China padatahun 1989 oleh pemimpin tertinggi saat itu,Deng Xiaoping.

Jiang adalah sosok yang kontradiktif dan pemimpin yang tidak disengaja, kata Pin Ho, pendiri dan CEO Mirror Media Group, penerbit buku dan situs web berbahasa Mandarinberpengaruh di New York, yang fokus padapolitik China.

Jiang boleh saja mengagumidan menghormati budaya Barat. Tetapi, diajuga harus hidup dalam sistem politik China.Jiangtidak siap menjadi pemimpin yang berpikiran baik dan visioner, beber Pin Ho.

Dia hanya memperpanjang kekuasaan Deng,dengan menjalankan kebijakannya, imbuhnya.

Kebijakan tersebut berfokus pada liberalisasi ekonomi dan globalisasi, yang mengarah pada peningkatan standar hidup serta kesenjangan kekayaan yang melebar. Dengan tetapmempertahankan cengkeraman besi partai atas urusan politik, ideologi, dan militer. ***

Topik Menarik