Perjalanan Bisnis dan Kehidupan Pribadi Tiantian Kullander, Raja Kripto Muda yang Meninggal saat Tidur

Perjalanan Bisnis dan Kehidupan Pribadi Tiantian Kullander, Raja Kripto Muda yang Meninggal saat Tidur

Gaya Hidup | BuddyKu | Rabu, 30 November 2022 - 11:02
share

HONG KONG, NETRALNEWS.COM - Ada seorang raja kripto muda di Hong Kong bernama Tiantian Kullander. Tak diduga dia meninggal dunia pada 23 November 2022, di usia 30 tahun.

Dia adalah Co-founder dari Amber Group, perusahaan aset digital asal Hong Kong. Tiantian Kullander meninggal dunia saat tidur, diungkapkan di situs web Amber Group.

"Dengan kesedihan terdalam dan berat hati kami menginformasikan tentang meninggalnya teman dan salah satu pendiri kami, Tiantian Kullander, yang meninggal dunia secara tak terduga dalam tidurnya pada 23 November 2022," demikian bunyi pernyataan di situs web Amber Group, dikutip dari People, Selasa (29/11/2022).

Lantas, siapakah Tiantian Kullander, raja crypto Hong Kong?

Rasa terkejut tentu mengguncang dunia bisnis karena pedagang yang disegani dan salah satu pendiri perusahaan cryptocurrency Amber Group, Tiantian Kullander, meninggal dalam tidurnya pada usia 30 tahun.

Di beranda situs Amber Group, tidak menyebutkan di mana Kullander meninggal. Kematiannya yang mendadak telah mengejutkan banyak orang di dunia bisnis, dan telah menimbulkan pertanyaan tentang apa yang sebenarnya terjadi pada salah satu pendiri perusahaan tersebut.

Menurut New York Post, berita itu muncul ketika Amber Group berada di titik puncak untuk mendapatkan investasi besar, dan dilaporkan sedang dalam proses mengumpulkan sekitar US$100 juta.

Blog, situs pop-up, dan halaman crypto telah dibanjiri dengan pertanyaan seputar kematian, dengan topik yang paling banyak dicari termasuk penyakit apa yang diderita Tiantian? dan "penyebab kematian Tiantian".

Menurut Crypto News, pengusaha yang berbasis di Hong Kong itu dikenal oleh teman dan keluarganya sebagai "TT". Pada 2017, dia meluncurkan Amber Group bersama sekelompok teman dari Goldman Sachs dan Morgan Stanley, lapor Marca. TT bekerja sebagai pedagang di kedua raksasa keuangan sebelum mengembangkan bisnis sendiri.

Pada tahun 2019, TT mengukuhkan namanya sebagai trader dan ahli cryptocurrency setelah di deretan Forbes 30 Under 30 bersama rekan pendirinya. Menurut Lee Daily, Kullander diperkirakan memiliki kekayaan bersih sebesar US$3 miliar.

Di kalangan crypto, TT dihormati dan dikagumi. Menurut New York Post, Amber Group telah meraih sukses besar. Di situs webnya, tim menggambarkan dirinya sebagai tim "teknolog wirausaha, pedagang, dan insinyur dalam misi untuk menciptakan pasar".

Di halaman LinkedIn-nya, Kullander mendaftarkan dirinya duduk di dewan perusahaan esports Fnatic dan sebagai anggota pendiri Rook Labs, dikutip dari laman Scmp.

Kullander sangat tertutup tentang urusan pribadinya dan jarang berbagi berita tentang dirinya di forum publik.

Warisan TT akan terus hidup dan kami akan bekerja lebih keras untuk menjadikan Amber sebagai pemimpin industri kami yang menentukan kategori, karena ini adalah ambisi dan impian TT, tutup pernyataan di situs web perusahaan.

TT sebut telah menikah dan merupakan seorang ayah, di situs Amber Group. TT dicap suami yang berbakt dan ayah yang penyayang. Namun, pihak Amber Group tidak mengungkapkan informasi apapun terkait penyebab kematiannya.

Topik Menarik