Terlalu Gampang Putuskan Bunuh Diri, Psikolog: Saatnya Isu Kesehatan Mental Dijadikan Concern

Terlalu Gampang Putuskan Bunuh Diri, Psikolog: Saatnya Isu Kesehatan Mental Dijadikan Concern

Gaya Hidup | BuddyKu | Rabu, 30 November 2022 - 06:47
share

PORTALMEDIA.ID, MAKASSAR -Belakangan ini ramai kasus bunuh diriterjadi di Kota Makassar. Sebutlah rentetan kasus bunuh diri yang baru-baru ini terjadi di Kota Makassar yang masih di usia yang sangat muda, bahkan didominasi di usia di bawah angka 20 tahun.

Rentetan Kasus Bunuh Diri yang Terjadi di Makassar 6 Bulan Terakhir

24/11/2022

Ibu rumah tangga di BTN Hamzy, Kecamatan Tamalanrea, berinisial ADL (23) ditemukan tewas tergantung di ayunan anaknya sendiri, Kamis (24/11/2022)

14/11/2022

Mahasiswi Unhas bernama Febriani Remak (19), ditemukan tewas dalam keadaan tergantung di dalam kamar mandi, Senin (14/11/2022)

9/11/2022

Remaja 19 tahun, warga Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel, Bunuh diri dengan melompat dari lantai 18 hotel Karebosi Condotel Makassar, pada Rabu(9/11/2022) malam.

3/9/2022

Seorang remaja berinisial A (18) di Jalan Abdul Karim, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), melakukan upaya bunuh diri dengan menggorok lehernya dengan pisau, Sabtu (3/9/2022).

29/6/2022

RP, mahasiswi Universitas Kristen Indonesia (UKI) Toraja yang diduga melompat dari lantai 6 gedung Graha Pena, Kota Makassar pada Rabu (29/6/2022).

Dimintai tanggapan fenomena begitu mudahnya remaja saat ini memutuskan untuk bunuh diri,Psikolog Kota Makassar, Ana Fitriani menyebutkan angka kematian akibat masalah kesehatan mental semakin banyak terjadi, dan bunuh diri merupakan akibat dari masalah kesehatan mental ini.

"Sehingga jika dulunya kita tabu dengan isu kesehatan mental, kini saatnya isu kesehatan mental diangkat dan dijadikan concern," ujar Ana, sapaan akrabnya kepada Portalmedia.id, belum lama ini.

Ana menekankan, isu kesehatan mental ini harus menyentuh semua pihak, tidak hanya diperuntukkan di kalangan remaja saja, namun untuk semua, baik anak-anak hingga orang dewasa.

"Langkah awalnya dulu bagaimana kesehatan mental ini disadari sebagai hal yang penting," katanya.

"Kenapa penting dilakukan sosialisasi dan fokus isu kesehatan mental? Karena orang sakit bahkan diri kita sendiri kadang tidak awas tentang kesehatan mental," lanjut Ana.

Pemerintah Harus fasilitasi IsuKesehatan Mental

Pemerintah tutur Ana, harus concern memfasilitasi isu kesehatan mental. Banyak masyarakat belum tahu tentang kesehatan mental.

"Apakah kalau sakit mental perlu ke rumah sakit atau puskesmas atau kemana? Hal ini bahkan belum banyak yang tahu," katanya.

"Itu dulu yang penting. Sebab, sudah terlalu banyak pencetus orang bunuh diri di Makassar. Misalnya, salah satu pasien saya yang hanya shock culture, sampai dia pernah berpikir untuk bunuh diri tiga kali," lanjut Ana.

Ada beberapa penyebab komplek biasanya orang berfikir untuk mengakhiri hidup, seperti pola asuh, tipe kerja, kematangan emosi, dll.

"Dan penting untuk diketahui jika berhadapan dengan orang yang memiliki masalah kesehatan mental. jangan dicemooh. Banyak yang terjadi seperti itu. Makanya sebagian dari mereka memilih untuk tidak menceritakan maslahnya ke orang lain dan terlihat baik-baik saja," terangnya.

Hapus Stigma Guru BK yang Menyeramkan

Di lingkungan sekolah juga katanya, sangat dianjurkan untuk menerapkan isu kesehatan mental dengan praktik konseling. Karena Ana melihat, fungsi guru BK di sekolah tidak berfungsi dengan baik.

"Mereka yang ditempatkan menjadi guru BK justru menghadirkan stigma negatif untuk siswa," katanya.

Misalnya, lanjut Ana, guru BK selalu disosokkan sebagai guru yang seram dan tegas. "Hal ini justru membuat siswa menjauh,dan tidak menceritakan masalahnya karena guru BK di sekolah hanya menyelesaikan kasus anak-anak yang dianggap nakal," ujar Ana.

Dalam hal ini, kata Ana, harusnya, guru BK menjadi garda terdepan untuk membantu siswa keluar dari masalah kesehatan mental yang dialaminya.

Topik Menarik