Ferdy Sambo Cium Kening dan Peluk Putri Candrawathi, Begini Reaksi dari Pengunjung Sidang, Simak!
Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi kembali jalani persidangan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J yang di gelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada (1/11) hari ini. Sidang tersebut beragendakan mendengarkan keterangan saksi yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Terdakwa FS dan PC tersebut terlihat berpelukan di ruang sidang. Momen tersebut terjadi sebelum mereka dihadapkan dengan keluarga Brigadir J.
Ferdy Sambo yang datang lebih dahulu ke ruang sidang dengan memakai pakaian serba hitam dan disusul oleh istrinya, Putri Candrawathi serta menggunakan pakaian yang senada dengan Ferdy Sambo.
PC lalu duduk di kursi terdakwa sejenak. Usai kondisinya dipastikan sehat oleh majelis hakim, PC diperbolehkan untuk duduk di samping jajaran kursi tim kuasa hukumnya bersama dengan Ferdy Sambo.
Lalu PC berjalan menghampiri Ferdy Sambo yang merupakan suami dari PC. Ferdy Sambo menyambutnya. PC lalu mencium tangan suaminya tersebut. Kemudian, Ferdy Sambo juga mencium kening dan memeluk istrinya tersebut.
"Huuuuu," teriak sejumlah pihak yang hadir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11).
Baca Juga: Pengacara Brigadir J Berandai Kalau Jadi Hakim yang Sidang ART Si Susi: Saya Garansikan Keluar dari Ferdy Sambo! Saya Siapkan Rumah Buat...
Sebelumnya, majelis hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan meminta jaksa penuntut umum (JPU) menghadirkan ke-12 orang saksi.
"Selasa 1 November pukul 09.30 WIB 12 saksi, tolong dihadirkan," ucap ketua majelis hakim Wahyu Iman Santosa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (26/10) pekan lalu.
Wahyu mengatakan ke-12 saksi tersebut yakni Kamaruddin Simanjuntak (pengacara keluarga Yosua), Samuel Hutabarat (ayah Yosua), Rosti Simanjuntak (ibu Yosua), Yuni Artika Hutabarat (kakak Yosua), Devianita Hutabarat (adik Yosua), Rohani Simanjuntak (tante Yosua), Roslin Emika Simanjuntak (tante Yosua), Mahareza Rizky (Adik Yosua), Vera Maretha Simanjuntak (kekasih Yosua), Sangga Parulian Sianturi, Indrawanto Pasaribu, dan Novita Sari Nadeak.
"Jadi masih seputar keluarganya korban, ada 12 orang kemarin ya," jelas Wahyu.









