Makrame, Seni Menyimpul Tali, Harus Kuasai Lima Simpul Dasar

Makrame, Seni Menyimpul Tali, Harus Kuasai Lima Simpul Dasar

Gaya Hidup | BuddyKu | Sabtu, 8 Oktober 2022 - 07:52
share

RADAR JOGJA Makrame merupakan kreasi simpul kuno. Banyak digunakan oleh pelaut. Kemudian berkembang pesat di Eropa Timur. Kreasi simpul ini pun semakin digemari, hingga akhirnya banyak yang mempelajari. Kemudian diaplikasikan untuk produk industri. Seperti kerajinan dekorasi, fesyen, hingga karya seni yang fantastis. Ya, belakangan kreasi makrame banyak digemari. Banyak juga yang tertarik mempelajari, ungkap Triyana, pemilik Tari Tali Macrame Jogja saat dihubungi Radar Jogja Jumat (7/10).

Perempuan yang akrab disapa Ana ini pun tertarik belajar makrame sejak 2018. Dia mengenal makrame dari Pinterest. Kemudian mencari bahan baku dan mempraktikannya, belajar dari YouTube.

Ana menyebut, makrame menggunakan tali khusus. Hampir mirip dengan tali pramuka. Namun seratnya lebih tebal dan mudah diatur. Dalam pembuatan makrame, ada lima simpul dasar yang harus diketahui. Mulai dari simpul pangkal. Simpul ini selalu digunakan di awal, untuk mengkaitkan tali dengan kayu. Kemudian ada simpul kotak, spiral, lilit yang dapat membentuk garis, serta simpul kepang yang kerap dipakai. Selebihnya, pengembangan simpul bervariasi. Dengan menggabung-gabungkan lima simpul tersebut. Tergantung seni kreativitasnya si pembuat. Mau dibikin apa, bebernya.

Meski terlihat simpel, yang perlu diperhatikan yakni perkiraan kebutuhan benang. Jangan sampai, desain gagal karena kehabisan benang. Atau benang tidak sampai menutup desain yang diinginkan. Ana pun mengaku kerap mengalami kendala ini. Sehingga dibutuhkan ketelitian dan ketelatenan. Kalau kurang ya dibongkar, tuturnya.

Kreasi makrame saat ini jauh lebih berkembang. Jika dulu kecenderungan vintage, kini lebih modern dan berwarna. Sebab, bahan baku juga semakin berkembang. Sifatnya juga aplikatif, dapat diselingi ronce-roncean bahan lain seperti kayu.Umumnya pemesanan dilakukan kustom. Diimbangi konsultasi menyesuaikan aplikatif dekorasi dengan ruangan, kata perempuan 25 tahun ini.

Untuk kreasi makrame buatan Ana, dibanderol dari harga puluhan ribu hingga jutaan rupiah. Menyesuaikan ukuran dan kerumitan makrame. Seperti ukuran tirai jendela dua meter, membutuhkan waktu hingga empat hari. Paling pendek hiasan dinding dibuat 45 menit. Paling banyak diminati hiasan dinding seharga Rp 60 ribu sampai Rp 600 ribu. Ada juga yang sampai Rp 2 jutaan untuk tirai, ucap mahasiswa STIE YKPN Jogja ini.

Selain menjadi pengusaha kerajinan makrame, Ana juga mulai membuka kelas makrame. Banyak yang tertarik. Bahkan dari luar kota, tandasnya. (mel/eno)

Topik Menarik