Menderita Alergi Ahli Sarankan Rajin Baca Label Kemasan

Menderita Alergi Ahli Sarankan Rajin Baca Label Kemasan

Gaya Hidup | BuddyKu | Selasa, 27 September 2022 - 11:00
share

Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia (PERGIZI Pangan), Hardinsyah menyarankan, konsumen untuk selalu cek label kemasan. Terlebih bagi mereka yang menderita alergi bahan tambahan pangan (BTP) tertentu yang terkandung dalam makanan kemasan demi mengenali produk yang akan dikonsumsi.

Informasi pada label juga mencakup BTP, bahan yang ditambah dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan, ujar Herdinsyah dalam acara Ngobrol Baik Bareng ABC seperti ditulis Selasa (27/9).

Lanjut dia, BTP bertujuan untuk mengawetkan makanan, menambah warna hingga meningkatkan kualitas pangan, seperti rasa.

Caranya gini, pastikan kemasan produk dalam kondisi baik, baca informasi produk yang tertera pada label. Lalu pastikan memiliki izin edar dari BPOM dan pastikan belum melewati tanggal kedaluwarsa, saran Hardinsyah.

Penggunaan BTP yang tepat sesuai takaran batas aman akan memberikan manfaat teknologi terhadap kualitas pangan sebagaimana diatur oleh Peraturan BPOM No. 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan.

Beberapa produk kemasan makanan menuliskan informasi mengandung alergen yang artinya produk tersebut mengandung salah satu bahan yang mungkin menimbulkan alergi.

Di Indonesia, keterangan tentang alergen ini telah diatur dalam Peraturan Badan POM No. 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan. Bahan pangan yang berpotensi menyebabkan alergi wajib dicantumkan dalam keterangan sebagai alergen berupa dan bahan dicetak tebal.

Alergen didefinisikan sebagai bahan pangan atau senyawa yang menyebabkan alergi atau intoleransi. Konsumsi pangan yang mengandung bahan alergen dapat memberikan risiko kesehatan bagi konsumen yang memiliki alergi.

Pada label kemasan pun memuat informasi mengenai alergen yakni bahan pangan atau senyawa yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada individu tertentu yang memiliki hipersensitivitas terhadap senyawa tersebut.

Asal tidak melewati ambang batas dalam penggunaan BTP yang ditentukan pihak berwenang dan jumlahnya dijelaskan, maka produk itu aman dikonsumsi, tambah dia.

Menurutnya, sumber alergen dari pangan umumnya merupakan sumber protein seperti telur, udang, ikan, kacang-kacangan, gandum, dan bahan tambahan pangan (BTP).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui sebuah laporan yang dirilis pada 2017 mencatat sebanyak 10 juta orang di negara-negara maju mengalami lebih dari satu jenis alergi. Hardinsyah mengatakan gejala yang dapat muncul antara lain bintik-bintik di kulit, merah, gatal, hingga bengkak.

Bahkan nggak hanya makanan, bisa jadi udara dingin, di selimut tempat tidur, di udara tercemar, ujarnya.

Head of R&D Kraft Heinz Indonesia-Papua Nugini, Indra Ishak mengatakan, perusahaannya berkomitmen memastikan semua bahan baku serta bahan tambahan pangan yang digunakan pada semua produk sesuai dengan regulasi yang dikeluarkan lembaga berwenang.

Kami selalu berkomitmen untuk memastikan semua bahan baku serta bahan tambahan pangan yang digunakan sesuai dengan regulasi yang dikeluarkan Lembaga terkait, tandasnya.

Topik Menarik