Hiburan `Mematikan` Bangsa Romawi
JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Gladiator merupakan pertarungan profesional antara dua orang atau lebih pada zaman Romawi Kuno. Pertarungan gladiator yang menjadi sarana hiburan bangsa Romawi Kuno, dahulunya merupakan budaya bangsa Etruskan.
Sebelum menjadi sarana hiburan rakyat, gladiator di adakan saat prosesi upacara pemakaman bangsa Etruskan. Prosesi itu dimaksudkan untuk memberikan "penjaga" di dunia berikutnya kepada orang yang sudah mati, sehingga pertunjukan tersebut melekat sebagai simbolisasi kematian bagi bangsa Etruskan.
Sekitar tahun 264 SM, pertarungan gladiator pertama kali tercatat dipertunjukan di Republik Romawi sebagai sarana hiburan. Namun kemungkinan gladiator sudah dilakukan bangsa Romawi sejak Kerajaan Romawi sebelumnya.
Meski dalam kebudayaan Romawi dijadikan sebagai sarana hiburan, aspek religius pada gladiator tetap dipertahankan. Pertarungan antar gladiator Romawi dilaksanakan sebagai penghormatan terakhir bagi keluarga yang ditinggalkan.
Acara dari pertarungan gladiator dijuluki dengan munera gladiatorium ( munus artinya kewajiban) yang menunjukan nilai religius dari suatu pertarungan gladiator. Namun, karena popularitasnya, acara gladiator Romawi semakin terintegrasi sebagai salah satu bagian dari festival publik.
Rangkaian acara festival publik diadakan dalam suatu arena yang disebut amphitheatre yaitu gelanggang terbuka dan Koloseum Roma adalah yang paling dikenal.
Dalam suatu festival publik terdapat beberapa tontonan yang disajikan bagi masyarakatnya yang tinggal didekat Roma dengan rincian acara yang sudah terjadwal dari pagi hari dengan acara sirkus.
Kemudian festival akan dilanjutkan pada siang hari dengan acara eksekusi terhadap para penjahat yang telah diadili. Sekelompok penjahat akan dipertarungkan dengan damnatio ad ferrum (gladiator Profesional) dan damnatio ad bestias (hewan buas seperti singa dan gajah).
Dalam rangkaian acara, terdapat juga peeragaan kembali peperangan historis yang pernah dilakukan bangsa Romawi. Kemudian pada puncak acaranya yaitu kontes pertarungan tunggal yang dilakukan oleh para gladiator profesional dan dilanjut dengan melawan hewan buas.
Pertarungan gladiator biasanya berlangsung selama 15-30 menit dan pengadaan acara gladiator ini dipertanggungjawabkan oleh dewan pendeta Kota Roma.
Salah satu yang menarik dari pertarungan gladiator ini adalah penggunaan pakaian perang yang mencolok juga senjata yang berupa pedang dan trisula yang meningkatkan daya tarik dari pertarungan gladiator.
Uniknya para atlet gladiator ini pun memiliki penggemar yang menyanjung mereka di arena pertarungan, layaknya atlet olahraga masa kini.
Setelah rangkaian acara selesai, festival ini diakhiri dengan prosesi minum, masyarakat akan berkumpul di tabarnae untuk beristirahat dan saling berbincang.
Karena kepopulerannya di kalangan masyarakat Kota Roma, pertunjukan gladiator dimanfaatkan sebagai alat propaganda para politikus pada zaman Julius Caesar. Hingga pada akhirnya gladiator menjadi acara politis dan tanggungjawab diambil alih pejabat Republik Romawi.
Pertunjukan Gladiator ini dipertahankan hingga masa Kekaisaran Romawi sekitar 476 M.
Penulis: M Hafizh Fajri
Mahasiswa Universitas Negeri Malang










