Kasus Formula E, Klaim Anies Banyak Bantu KPK Dinilai Refleksi Keangkuhan dan Delusi

Kasus Formula E, Klaim Anies Banyak Bantu KPK Dinilai Refleksi Keangkuhan dan Delusi

Gaya Hidup | netralnews.com | Kamis, 15 September 2022 - 23:06
share

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Studi Demokrasi Rakyat (SDR) mengapresiasi kinerja KPK dalam menangani kasus dugaan korupsi dalam gelaran Formula E Jakarta.

Hal tersebut disampaikan SDR menanggapi langkah KPK memanggil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan dimintai keterangan terkait kasus Formula E pada Rabu (7/9/2022).

Selaku pihak yang melaporkan dugaan tindak pidana korupsi dalam rangkaian kegiatan Formula E, SDR menilai langkah KPK itu terkesan lamban namun masih on the track .

Terus terang, kami semula berharap agar kasus ini tuntas jauh sebelum masa demisioner Gubernur DKI Jakarta," kata Direktur Eksekutif SDR Hari Purwanto kepada wartawan, Kamis (14/9/2022).

"Kalau terlalu mepet seperti ini, kami khawatir proses penanganan dugaan korupsi Formula E akan didegradasi sebagai upaya politis menjegal Anies. Dan ini sudah kejadian, pendukung Anies menuding KPK berpolitik, sambungnya.

Hari juga memberikan apresiasi kepada Anies yang menyempatkan hadir dalam pemeriksaan di KPK. Kami sempat berspekulasi kalau Anies akan mangkir dengan sejumlah alasan, ungkapnya.

Meski demikian, Hari menyoroti pernyataan Anies yang mengklaim membantu KPK untuk membuat kasus Formula E semakin terang benderang. Anies melontarkan hal itu setelah 11 jam diperiksa KPK.

Salah satu yang kami underlined adalah pernyataannya terkait upayanya menghadiri pemeriksaan sebagai upaya untuk membantu KPK memperjelas isu menjadi terang benderang, ujarnya.

Menurut Hari, Anies membuat statement demikian seolah merasa diundang KPK dalam kapasitas sebagai pakar untuk berdiskusi soal kasus Formula E.

Entah ini merupakan refleksi keangkuhan seorang Anies yang merasa telah berjasa besar pada KPK. Bisa jadi Anies juga tengah delusi, dia merasa KPK mengundangnya sebagai pakar untuk berdiskusi," tuturnya.

"Saya ingatkan sekali lagi, dia diperiksa dalam kapasitas sebagai terlapor, karena kami melaporkan Gubernur DKI, jelas Hari.

Lebih lanjut, Hari berharap, Anies Baswedan terus taat dan patuh mengikuti proses hukum dan tak perlu mengerahkan kekuatan ekstra-yudisial untuk mempengaruhi penilaian KPK.

Saya percaya dan yakin dengan profesionalitas KPK. Kalau memang tidak ada unsur, pasti akan diumumkan. Demikian pula juga ditemukan unsur korupsi, tentunya KPK akan segera melakukan penyidikan dan menetapkan tersangka, pungkas Hari.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku senang bisa membantu tugas KPK. Hal itu disampaikan Anies Baswedan usai 11 jam diperiksa KPK terkait penyelidikan dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E.

"Saya ingin sampaikan senang sekali bisa kembali membantu KPK dalam menjalankan tugasnya," kata Anies di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (7/9/2022).

Anies mengklaim kerap membantu tugas-tugas KPK. Ia menceritakan dirinya juga pernah membantu lembaga antirasuah itu membentuk komite etik.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga mengaku membentuk Komisi Pencegahan Korupsi di Jakarta selama ini untuk membantu tugas KPK dalam pencegahan korupsi.

Bahkan, kata Anies, sewaktu dirinya menjadi Rektor Universitas Paramadina, mata kuliah antikorupsi menjadi wajib diikuti oleh semua mahasiswa.

Karena itu, Anies berharap kehadirannya m emberikan keterangan soal Formula E bisa membantu KPK untuk membuat kasus tersebut menjadi terang benderang.

"Tadi kami diminta memberikan bantuan keterangan dan sudah disampaikan, Insya Allah dengan keterangan yang tadi kami sampaikan, akan bisa membuat menjadi terang," ujar Anies.

"Sehingga isu yang sedang didalami akan bisa menjadi terang benderang dan memudahkan dalam KPK menjalankan tugas," jelasnya.

Topik Menarik