Vivi Zubedi Tampilkan Kain Sasirangan Kontemporer di NYFW 2023, Beri Sentuhan Siluet Kekinian
JAKARTA, celebrities.id - Desainer Vivi Zubedi secara khusus menghadirkan keindahan kain Sasirangan Kontemporer di runway New York Fashion Week 2023. Ada alasan pemilihan kain khas Kalimantan yang di-highlight sang desainer.
"Aku sudah sering sekali mengolah material kain batik ataupun tenun. Sekarang menurut aku pantas untuk kain Sasirangan muncul di panggung dunia. Karena hanya Indonesia yang punya kain ini," kata Vivi Zubedi saat konferensi pers di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (31/8/2022).
Vivi tak menampik bahwa kain batik ataupun tenun dari berbagai wilayah di Indonesia amatlah indah. Bahkan, material wastra Nusantara tersebut eksistensinya sudah dikenal dunia. Menurutnya, kain Sasirangan pun harus sebesar dua kain tersebut.
Apalagi kalau lihat proses pembuatannya, kata Vivi, publik pasti akan semakin mengapresiasi kain khas Kalimantan tersebut. Ya, proses terciptanya kain Sasirangan itu tak bisa hanya dalam satu malam. Pengrajin kain yang terlibat pun sangat banyak.
Nah, di NYFW 2023 Vivi coba menghadirkan sentuhan kontemporer dari kain tersebut. Ini dilakukannya agar karya fashion yang menggunakan wastra Nusantara tersebut bisa diterima di pasar Internasional, khususnya Amerika Serikat sebagai tuan rumah NYFW.
Sentuhan modern yang coba diberikan Vivi terlihat dari siluet busana yang kekinian dengan penggunaan aksesori berkesan edgy. Bahkan aksesori eksotis seperti tas terbuat dari anyaman kayu atau topi dari rotan pun akan dipakai untuk memaksimalkan look.
Warna yang ditonjolkan antara lain biru, putih, dan hitam. Warna ini pun mengikuti tren Spring/Summer yang ada di Amerika Serikat.
"Saya di projek NYFW 2023 ini bukan hanya bertugas sebagai desainer tapi juga advisor. Bahwa para pengrajin itu kami ajak \'melek\' pasar internasional, sehingga kain yang dihasilkan bisa naik level nilainya," kata Vivi.
"Salah satunya adalah menaikkan nilai jual tas kayu yang sangat disukai para bule. Di luar negeri, tas kayu itu harganya bisa belasan juta, sedangkan di Indonesia Rp25 ribu. Jadi, ini yang coba kami ajarkan agar produk fashion yang diciptakan bisa bersaing di pasar internasional," tambah Vivi Zubedi.








