4 Kecamatan di Bengkulu Utara Kebanjiran, Puluhan Warga Terjebak

4 Kecamatan di Bengkulu Utara Kebanjiran, Puluhan Warga Terjebak

Gaya Hidup | BuddyKu | Selasa, 30 Agustus 2022 - 12:23
share

BENGKULU - Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, yang melanda Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, sejak Senin 29 Agustus 2022, hingga Selasa (30/8/2022), pagi, berdampak pada bencana alam banjir, tanah longsor dan pohon tumbang di wilayah tersebut.

Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Provinsi Bengkulu, terdapat 4 kecamatan terdampak bencana alam, yang disebabkan cuaca ekstrem, di daerah itu. Tiga daerah itu, Kecamatan Batik Nau, Kecamatan Arga Makmur, Air Besi, dan Kecamatan Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara.

Untuk di Kecamatan Air Besi, kata Sekretaris BPBD Provinsi Bengkulu, Khristian Hermansyah, kondisi air di Desa Talang Pungguk, terdapat 30 warga terjebak banjir. Warga tersebut masih bertahan di atap rumah masing-masing.

Namun, sebanyak 20 orang sudah di evakuasi warga setempat, sementara 10 orang lainnya, masih terjebak dan bertahan di atas atap rumah.

"Hingga pukul 05.00 WIB, Tim Redaksi Cepat Darurat (TRCD) Kabupaten Bengkulu Utara, tidak dapat menembus lokasi. Beberapa desa di Kecamatan air besi terisolir," kata Khristian, Selasa (30/8/2022).

Kemudian, di Kecamatan Batik Nau, terang Khristian, saat ini Air Bintunan meluap, dan beberapa desa di sepanjang aliran sungai Bintunan terendam.

"Saat ini Desa Batik Nau, Pagar Ruyung, Durian Amparan, Taba Kelintang, dan Desa Ulak Tanding terisolir," jelas Khristian.

Selanjutnya, di Kecamatan Arga Makmur, lanjut Khristian, beberapa wilayah terendam banjir. Saat ini air sudah mulai surut.

Selain banjir, kata Khristian, ada 5 titik longsor. Di mana 3 titik longsor, menutupi badan jalan provinsi dan 2 titik menyebabkan rumah warga rusak berat.

Hingga saat ini, sampai Khristian, tim TRCD Kabupaten Bengkulu Utara, dan Rescue terus melakukan pemantauan dan upaya evakuasi warga yang terjebak banjir.

"Untuk data korban masih belum dapat dilaporkan," terang Khristian.

Di Kecamatan Ketahun, sambung Khristian, banjir merendam pemukiman penduduk di Desa Air Sbayur, air merendam hingga atap rumah termasuk Sekolah Dasar Negeri.

"Sebanyak 50 keluarga terjebak banjir dan tidak bisa keluar," pungkas Khristian.

Topik Menarik