KPK Vs Kakap
Di tengah badai kritik yang terus bermunculan, KPK terus bekerja. Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap pejabat korup pun terus dilakukan. Yang terbaru, seorang rektor universitas negeri yang terjaring OTT KPK.
Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilancarkan KPK tidak pernah meleset. Sungguh ini prestasi yang bukan saja harus dipertahankan, tapi mesti terus ditingkatkan.
Prestasi KPK penting untuk terus diukir di tengah menurunnya kepercayaan publik. Fakta prestasinya, masih terus ada oknum pejabat yang terciduk.
Namun, di sisi lain, hal ini sekaligus kabar menyedihkan. Sebab, ternyata gebrakan OTT itu tidak mengguncang nurani dan kesadaran para pejabat kita untuk mengubah sikap. Membuang jauh mental malingnya. Jadi, seperti tidak tumbuh sikap jera dengan serangkaian OTT ini.
Kabar baik dan menggembirakan, katanya KPK mulai menyasar kasus-kasus kakap. Tidak cuma kasus-kasus teri seperti yang selama ini.
Perusahaan-perusahaan raksasa ini, seperti tupai. Sepandai-pandai meloncat, pasti terjatuh juga. Ini harus dialami sebagai reminder. Dan proses hukum terhadap para kakap ini tidak boleh tidak terjadi.
Seperti umum diketahui, para kakap ini jejaring ke kekuasaannya luas sekali dan kuat. Selalu saja ada oknum pejabat pengkhianat yang suka membantu mereka selamat dari jeratan hukum.
Oleh karenanya, penting bagi publik yang diwakili para aktivis antikorupsi untuk terus mengawasi pergerakan kasus-kasus kakap ini. Jangan sampai menguap. Ingat, kita perlu dana besar untuk membayar utang negara dan membangun negeri. Semoga tahun mendatang prestasi KPK jauh lebih baik.
