Hasil Autopsi Ulang Brigadir J: Organ Otak Pindah ke Perut hingga Kepala Retak

Hasil Autopsi Ulang Brigadir J: Organ Otak Pindah ke Perut hingga Kepala Retak

Gaya Hidup | BuddyKu | Selasa, 23 Agustus 2022 - 11:37
share

AKHIRNYA hasil autopsi ulang Brigadir J atau Nopriansyah Yosua Hutabarat, yang dilakukan oleh dokter perwakilan keluarga di RSUD Sungai Bahar, Muaro Jambi, mengungkapkan fakta mengejutkan.

Rupanya salah satu hasil autopsi ditemukan bahwa otak Brigadir J berpindah ke perut dan kepala Brigadir J retak menjadi enam bagian.

Brigadir J

Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak dalam autopsi yang kedua, setelah jenazahnya digali menempatkan dua orang tenaga kesehatan. Pertama satu Dokter Martina Aritonang dan satu lagi Magister Kesehatan Herlina Lubis untuk mewakili keluarga dan atau penasehat hukum.

Meski kedua tenaga medis bertugas atas permintaan dari pihak keluarga atau surat surat tugas dari lawyer. Namun, apa yang mereka catat sudah hasil kerjasama dengan dokter forensik.

"Misalnya dibuka kepalanya, pertama tidak ditemukan otaknya. Yang ditemukan retak enam," kata Kamaruddin di kanal Youtube Refly Harun.

Kemudian tim yang melakukan autopsi meraba kepala pada bagian belakang dan ditemukan benjolan yang merupakan bekas sebuah lem.

"Nah lemnya dibuka ternyata ada lubang. Saat lubangnya ditusuk ke arah mata mentok, tapi ditusuk ke arah hidung ternyata ada jahitan yang berulang kami saya berikan pada media itu bekas lubang peluru yang ditembak dari belakang kepala," tambahnya.

Atas temuan tersebut dia menilai pernyataan kepolisian soal peristiwa tembak-menembak yang menewaskan Brigadir J dapat terbantahkan. Sebab, jika terjadi tembak-menembak tentu keduanya saling berhadapan dan tidak mungkin ditemukan luka di bagian belakang kepala.

"Salah satu bukti yang membantah penjelasan Karopenmas Polri bahwa akibat tembak-menembak dari atas ke bawah. Kalau tembak-menembak itu kan saling berhadapan. Jadi artinya tembakan itu tegak lurus dari belakang ke hidung. Makanya waktu itu hidungnya ada jahitan," tegasnya.

Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) juga telah memberikan hasil autopsi ulang atau ekshumasi Brigadir J ke pihak Bareskrim Polri.

Ketua Umum PDFI sekaligus Ketua Tim Independen Autopsi Ulang Brigadir J, Ade Firmansyah Sugiharto pun ikut menjelaskan soal kabar adanya perpindahan organ tubuh berupa otak dari Brigadir J yang pindah ke bagian perut.

"Ya, prosesnya itu tadi, semua tindakan autopsi pasti akan organ itu akan dikembalikan ke tubuhnya namun memang harus ada pertimbangan baik itu misalnya adanya bagian tubuh yang terbuka. Sehingga pada saat jenazah itu akan ditransportasikan akan dilakukan pertimbangan seperti itu," kata Ade di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (22/8/2022).

Menurut Ade, hal yang pasti, seluruh organ tubuh Brigadir J telah dikembalikan ke tubuhnya. Namun, dalam proses autopsi, pihaknya menyebut, dokter akan memiliki pertimbangan-pertimbangan dalam melakukan proses autopsi.

"Sehingga harus dilakukan beberapa tindakan yang seperti tadi," ujar Ade.

PDFI menyatakan, terdapat dua luka tembakan kategori fatal di tubuh Brigadir J terkait kasus dugaan pembunuhan berencana di rumah dinas Kadiv Propam.

Hal itu terungkap dalam hasil autopsi ulang terhadap jasad Brigadir J yang dilakukan oleh forensik.

"Ada dua luka fatal di bagian dada dan kepala," kata Ade.

Sementara itu, PDFI memastikan tidak ada dugaan penyiksaan di tubuh Brigadir J. Hal itu dipastikan setelah adanya hasil autopsi ulang terhadap jasad yang bersangkutan.

"Saya bisa yakinkan sesuai hasil pemeriksaan autopsi maupun pencahayaan tidak ada luka-luka selain luka kekerasan senpi," ujar Ade.

Topik Menarik