Komnas HAM Minta Nama Dokter Forensik yang Pertama Kali Autopsi Brigadir J Dipulihkan

Komnas HAM Minta Nama Dokter Forensik yang Pertama Kali Autopsi Brigadir J Dipulihkan

Gaya Hidup | BuddyKu | Selasa, 23 Agustus 2022 - 00:17
share

JAKARTA - Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik mengatakan, bahwa nama dokter forensik yang melakukan autopsi pertama kepada jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J harus dibersihkan namanya.

"Saya kira nama dokter yang forensik (pertama ke jenazah Brigadir J) itu harus kita pulihkan itu namanya," kata Ahmad Taufan usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/8/2022).

Hal tersebut, kata Taufan, perlu dilakukan karena hasil autopsi pertama pada jenazah Brigadir J telah diragukan, sehingga harus ada autopsi kedua.

Saat keraguan publik muncul, Taufan mengungkap bahwa para dokter yang mengautopsi jenazah Brigadir J datang menemui Komnas HAM sambil menangis.

"Mereka nangis depan saya, tapi okelah kita hormati semua dalam rangka mencari keadilan yang sesungguhnya itu nggak apa-apa, ya kan gitu," katanya.

"Karena tuduhan itu menurut saya tidak sehat buat mereka," sambungnya.

Komnas HAM sejak awal meyakini bahwa hasil autopsi pertama sudah sesuai prosedur, dan hasilnya pun sesuai dengan fakta lapangan.

Namun Taufan mengatakan, autopsi kedua harus dilakukan untuk menjawab keraguan publik.

"Saya dari awal bilang begitu, tetapi ketika publik meragukan hasil autopsi pertama, ya kita legowo lah, kita tunggu (hasilnya)," katanya.

"Sekarang hasil autopsi kedua apa? Sama kan dengan hasil autopsi pertama. Tapi saya kira tidak ada yang mengherankan buat kami, ketika hasilnya memang semata mata itu hasil kematian karena tembakan," sambungnya.

Sebelumnya, Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) memastikan bahwa tidak ada dugaan penyiksaan di tubuh Brigadir J. Hal itu dipastikan setelah adanya hasil autopsi ulang terhadap jasad yang bersangkutan.

"Saya bisa yakinkan sesuai hasil pemeriksaan autopsi maupun pencahayaan tidak ada luka-luka selain luka kekerasan senpi," kata Ketua tim independen autopsi ulang Brigadir J, Ade Firmansyah Sugiharto kepada awak media, Jakarta, Senin (22/8/2022).

Menurutnya, luka-luka pasti yang diketemukan di tubuh Brigadir J yakni hanya tanda kekerasan akibat senjata api.

"Semua tempat-tempat dari informasi keluarga ada tanda kekerasan, kami pastikan tidak ada tanda kekerasan selain senpi pada tubuh korban," ujarnya.

Topik Menarik