Heboh DN Aidit Disebut-sebut Keturunan Nabi, Habib Husin: Gak Perlu Ditutupi kalau Emang Dzuriyah

Heboh DN Aidit Disebut-sebut Keturunan Nabi, Habib Husin: Gak Perlu Ditutupi kalau Emang Dzuriyah

Gaya Hidup | netralnews.com | Kamis, 18 Agustus 2022 - 16:41
share

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Nama tokoh Partai Komunis Indonesia, DN Aidit, kembali membuat heboh media sosial gegara ia kembali disebut-sebut sejumlah pihak sebagai seorang keturunan Nabi. Mengenai hal ini, Husin Alwi Shihab melalui akun Twitternya juga memberikan tanggapan.

Habib Husin mengajak semua pihak memastikan sebenarnya DN Aidit memang berdarah Arab keturunan Nabi atau bukan. Kalau memang benar dzuriyah Nabi, megapa harus tidak diakui. Meski DN Aidit penganut PKI, namun kalau benar, semestinya tetap diakui.

"Gak perlu ditutupi. Klu emg Ahmad DN Aidit itu dzuriyah nabi knp hrs gak diakui? Walau PKI!??" kata Habib Husin, Kamis (18/8/2022).

Ia juga memention DPP Rabithah mengenai pendapatnya di mana disebutkan bahwa memang tidak ditemukan asal-usul buyut DN Aidit sebagai dzuriyah.

"@dpprabithah itu lembaga resminya namun para dzuriyah yg lain juga mencari kakek buyut DN Aidit di pulau buruh itu. Satu pun tidak menemukan asal usul kakek buyutnya sebagai dzuriyah," imbuh Habib Husin.

Pernyataan Habib Husin disampaikan saat menanggapi cuitan akun Twitter bernama Ki @bintoro_89 yang mengatakan: "Hal buruk demi rabhithah, bisa ditutupi sejarahnya. Sejarah bisa dibuat dan dikarang kok. Cukup saja tidak jelas keturunannya, beres kan?"

Untuk diketahui, pada tahun 2020 silam, Ketua Umum Rabithah Alawiyah, Zen Umar Smith telah menyebut bahwa DN Aidit bukanlah anak cucu Alawiyyin. Menurutnya, hal itu perlu ditegaskan, karena menyangkut marga Aidid dan salah satu dalang pemberontakan G30S PKI.

Nama baik Marga Al-Aidid yang tersohor dan diabadikan dalam kamus-kamus ensiklopedia, kata dia, tercoreng oleh gembong PKI. Bahkan menurutnya, nama DN Aidit itu, dianggap akan menjelekkan nama baik semua marga Alawiyyin pada umumnya.

Bahkan, Habib Zen menyatakan bisa berdampak pada nama baik Sayyidina Husain RA sebagai anak cucu Nabi Muhammad SAW. D.N Aidit bukanlah anak cucu Alawiyyin, karena silsilah nasabnya tidak ditemukan dalam kitab pegangan yang dijadikan pedoman lembaga nasab yang ada di Indonesia, ujar dia dalam keterangan resmi seperti dilansir Republika.co.id, Kamis (24/9/2020).

Dia menjelaskan, berdasarkan penuturan atau fatwa dari para sesepuh Alawiyyin, nasab itu dimulai saat hijrah pedagang Arab dari marga Al-Aidid ke Kota Pelembang. Hal itu, menurutnya juga dikuatkan sumber-sumber dari media cetak yang terbit dalam kurun waktu 1960. Pedagang itu menikah dengan seorang janda penduduk setempat yang telah mempunyai seorang anak bernama Nuh, katanya.

Nuh, sambung dia, menjadi anak angkat dari saudagar Arab tersebut dan menganggap dirinya sebagai keturunan marga Al-Aidid. Namun, karena adanya cara penulisan Aidid dari waktu ke waktu, maka nama Aidid dia sebut berubah menjadi Aidit oleh bahasa setempat.

Jelasnya huruf D pada akhir kata Aidid diganti dengan huruf T, sehingga namanya menjadi Nuh Aidit. Setelah Nuh Aidit dewasa dia menikah, dan dari pernikahannya lahirlah seorang anak laki-laki yang bernama Jakfar, ungkap dia.

Lanjut Zen, setelah Nuh dan istrinya meninggal dunia, Jakfar bin Nuh dibawa ke Jakarta dan diasuh keluarga pamannya (adik ibu). Jauh setelah itu, tepatnya ketika Jakfar bin Nuh dewasa, dia terpengaruh ajaran-ajaran komunis, sehingga menjadikannya bagian dari anggota Partai Komunis Indonesia. Selanjutnya dia mengganti namanya dengan Dipa Nusantara Aidit yang kelak merupakan Gembong Komunis di Indonesia. tuturnya.

Topik Menarik