Peran Laksamana Maeda dalam Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
JAKARTA - Seorang perwira tinggi Angkatan Laut Kekaisaran Jepang di Hindia Belanda, Laksamana Muda Tadashi Maeda, memiliki peran penting dalam penyusunan teks proklamasi.
Saat Jepang tengah menjajah Indonesia, Laksamana Maeda menjabat sebagai Kepala Penghubung Angkatan Laut dan Angkatan Darat Tentara Kekaisaran Jepang.
Meski demikian, Laksamana Maeda memiliki simpati terhadap perjuangan rakyat Indonesia dan bersedia membantu persiapan kemerdekan Republik Indonesia.
Ia bahkan mau mempertaruhan nasibnya dan menjadikan kediamannya sebagai tempat untuk melakukan perumusan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Melansir Wikipedia, pemilihan kediaman Laksamana Maeda tersebut karena memiliki hak imunitas terhadap Angkata Darat Jepang, sehingga akan tetap aman.
Saat Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) diselenggarakan pada 16 Agustus 1945. Soekarno dan Hatta yang seharusnya turut hadir dalam sidang tersebut, justru mereka tidak datang.
Achmad Soebardjo berusaha mencari keberadaan Soekarno-Hatta dengan meminta bantuan dari Laksamana Maeda.
Tidak butuh waktu lama, dengan bantuan jaringan intelijen, lokasi Soekarno-Hatta diketahui, yaitu berada di Rengasdengklok.
Saat itu, Soekarno-Hatta tengah disembunyikan oleh golongan muda ke Rengasdengklok untuk menjauhkan keduanya dari pengaruh Jepang.
Mendengar hal itu, Achmad Soebardjo segera berangkat ke Rengasdengklok dan berhasil membawa Soekarno-Hatta kembali ke Jakarta.
Meminjamkan rumahnya untuk merumuskan teks proklamasi
Soekarno-Hatta dibawa kembali ke Jakarta untuk merumuskan proklamasi pada 16 Agustus 1945 malam.
Para tokoh yang terlibat langsung pergi ke rumah Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol, No.1, Jakarta Pusat.
Awalnya, Laksamana Maeda mengusulkan agar Soekarno, Hatta, dan Achmad Soebardjo pergi menemui Kepala Staf Tentara Angkatan Darat ke-16, Mayor Jenderal Moichiro Yamamoto.
Namun, karena Yamamoto tidak menerima kedatangan Soekarno-Hatta, Laksamana Maeda mengizinkan rumahnya untuk dijadikan tempat merumuskan naskah proklamasi.
Lagi Viral Gen ZTaiwan Jalan Menunduk seperti Budaya Indonesia, Netizen: Beneran Apa Ngejek?
Sebagai Kepala Perwakilan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang, rumahnya merupakan tempat yang harus dihormati oleh angkatan perang Jepang, sehingga dinyatakan aman.
Memastikan perumusan proklamasi berjalan aman, Laksamana Maeda tidak hanya mengizinkan rumahnya dijadikan tempat perumusan proklamasi, tetapi juga memastikan agar proses perumusan berjalan dengan aman dan lancar.
Ia pun menyiapkan pasukan di dalam rumah dinasnya agar kondisi tetap aman. Alasan Laksamana Maeda membantu Indonesia adalah karena ia memiliki hubungan baik dengan Soekarno dan tokoh proklamasi lainnya.
Selain itu, ia menyampaikan bahwa bangsa Indonesia harus menyatakan kemerdekaannya sendiri. Sehingga, Laksamana Maeda sama sekali tidak menghalangi, bahkan membantu, saat para tokoh Indonesia menyusun teks proklamasi di kediamannya.
Setelah proklamasi kemerdekaan, ia pun sempat dipenjara oleh Sekutu karena dianggap membantu Indonesia mencapai kemerdekaannya.
Achmad Soebardjo menyebut Laksamana Maeda memiliki sifat samurai Jepang, yang rela mengorbankan diri demi tercapainya kemerdekaan Indonesia.
Saat ini, rumah Laksamana Maeda telah dijadikan Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Pada 17 Agustus 1977, Pemerintah Indonesia menganugerahkan bintang jasa kepada Laksamana Maeda. Penganugerahan itu disampaikan oleh Duta Besar Republik Indonesia di Tokyo, Witono.










