Serangan Rusia Makin Agresif, Presiden Ukraina Terus Serukan Perlawanan

Serangan Rusia Makin Agresif, Presiden Ukraina Terus Serukan Perlawanan

Gaya Hidup | BuddyKu | Senin, 15 Agustus 2022 - 15:15
share

KIEV, iNews.id - Serangan pasukan Rusia makin agresif. Militer Ukraina melaporkan, pasukan Rusia membombardir beberapa kota sejak Minggu kemarin.

Menurut Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, Rusia melepaskan tembakan persenjataan berat ke belasan kota di front selatan, khususnya Kherson.

Wilayah itu sebagian besar sudah direbut pasukan Rusia. Meski demikian tentara Ukraina berupaya merebut kembali kota-kota yang dikuasai.

Wilayah yang menjadi perhatian saat ini adalah tempat berdirinya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang bertetangga dengan Kherson.

Ukraina dan Rusia saling menuduh membombardir pembangkit tenaga nuklir terbesar di Eropa itu. PLTN Zaporizhzhia sebenarnya sudah dikuasai oleh Rusia sejak Maret, namun pengoperasioannya masih dijalankan tenaga dari Ukraina.

Sekjen PBB Antonio Guterres menyerukan penerapan zona demiliterisasi. Sementara itu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia menempatkan militer dan persenjataan di PLTN lalu melancarkan serangan ke beberapa kota di Ukraina dengan harapan tak akan dibalas.

Ukraina berupaya merebut kembali kembali Zaporizhzhia serta Kherson. Di sisi lain pasukan Rusia mencapai kemajuan setelah melakukan serangan untuk merebut wilayah yang baru seperti di Avdiivka. Sejak 2014, wilayah itu menjadi salah satu pos terdepan pasukan Ukraina di dekat Donetsk.

Pakar militer Ukraina Oleg Zhdanov mengatakan, situasi di Avdiivka dan kota-kota terdekat, seperti Pisky, sangat sulit karena terus menerus dibombardir.

Kekuatan artileri yang kami punya tidak mencukupi dan pasukan meminta lebih banyak bantuan untuk mempertahankan Pisky, kata Zhdanov, seraya menegaskan kota itu pada dasarnya masih berada dalam kendali Ukraina.

Zelenskiy mengatakan Ukraina berkali-kali mengusulkan format pembicaraan damai kepada kepemimpinan Rusia, namun tak ada kemajuan. Oleh karena itu fokusnya saat ini bertahan dari serangan.

Jadi kita harus mempertahankan diri. Kita harus merespons setiap bentuk teror, setiap peristiwa penembakan, penembakan sengit, yang tidak berhenti selama seharian, katanya, dalam pesan video pada Minggu malam.

Topik Menarik