Rusia Makin Agresif Bombardir Belasan Kota di Ukraina, Zelensky: Kita Harus Bertahan

Rusia Makin Agresif Bombardir Belasan Kota di Ukraina, Zelensky: Kita Harus Bertahan

Gaya Hidup | BuddyKu | Senin, 15 Agustus 2022 - 13:34
share

KIEV, iNews.id - Rusia terus meningkatkan serangan untuk merebut kota-kota di wilayah timur dan selatan Ukraina. Militer Ukraina melaporkan, pasukan Rusia membombardir beberapa kota, termasuk di Donetsk, sejak Minggu kemarin.

Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina menyatakan, Rusia melepaskan tembakan persenjataan berat ke belasan kota di front selatan, khususnya Kherson. Sebagian besar wilayah itu sudah direbut pasukan Rusia. Meski demikian tentara Ukraina berupaya merebut kembali kota-kota yang dikuasai.

Salah satu wilayah yang menjadi perhatian saat ini adalah tempat berdirinya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang bertetangga dengan Kherson. Ukraina dan Rusia saling menuduh membombardir pembangkit tenaga nuklir terbesar di Eropa itu. PLTN Zaporizhzhia sebenarnya sudah dikuasai oleh Rusia sejak Maret, namun pengoperasioannya masih dijalankan tenaga dari Ukraina.

Sekjen PBB Antonio Guterres menyerukan penerapan zona demiliterisasi di PLTN. Sementara itu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia menempatkan militer dan persenjataan di PLTN lalu melancarkan serangan ke beberapa kota di Ukraina dengan harapan tak akan dibalas.

Di sisi lain pasukan Rusia belum mencapai kemajuan berarti setelah melakukan serangan untuk merebut wilayah yang baru seperti di Avdiivka. Sejak 2014, wilayah itu menjadi salah satu pos terdepan pasukan Ukraina di dekat Donetsk.

Pakar militer Ukraina Oleg Zhdanov mengatakan, situasi di Avdiivka dan kota-kota terdekat, seperti Pisky, sangat sulit karena terus menerus dibombardir.

Kekuatan artileri yang kami punya tidak mencukupi dan pasukan meminta lebih banyak bantuan Kiev untuk mempertahankan Pisky, kata Zhdanov, seraya menegaskan kota itu pada dasarnya masih berada dalam kendali Ukraina.

Zelensky, dalam pesan video pada Minggu malam, mengatakan Ukraina berkali-kali mengusulkan format pembicaraan damai kepada kepemimpinan Rusia, namun tak ada kemajuan. Oleh karena itu fokusnya saat ini bertahan dari serangan.

Jadi kita harus mempertahankan diri. Kita harus merespons setiap bentuk teror, setiap peristiwa penembakan, penembakan sengit, yang tidak berhenti selama seharian, katanya.

Topik Menarik