Meski TikTok Populer, YouTube Tetap Juara di Mata Remaja
WASHINGTON - Sebuah survey menunjukkan bahwa YouTube masih menjadi Channel yang paling populer bagi remaja AS meski saat ini TikTok merajalela.
Berdasarkan data survey dari Pew Research Center awal tahun ini, sebanyak 95% remaja memilih menggunakan Youtube ketimbang platform lainnya seperti TikTok, Instagram, dan Snapchat.
Survey dilakukan pada 1316 remaja berusia 13 hingga 17 tahun. Satu dari lima remaja melaporkan menggunakan YouTube secara berkelanjutan dibandingkan dengan 16% untuk TikTok dan 10% untuk Instagram.
Sebelumnya. TikTok yang rilis sejak 2018 menjadi salah satu aplikasi media sosial dengan pertumbuhan tercepat sepanjang masa. Dalam kurang lebih dua tahun, pertumbuhan pengguna mencapai 1 miliar dan lebih cepat daripada Facebook atau Instagram. Karenanya, banyak yang melihatnya sebagai ancaman untuk mengubah hierarki media sosial.
Faktanya, data survei Pew dapat menantang narasi bahwa TikTok adalah kompetisi terbesar bagi perusahaan media sosial yang lebih tua seperti pemilik Facebook dan Instagram Meta. YouTube milik Alphabet yang sudah ada sejak 2005 itu sepertinya masih paling berhasil menarik perhatian para remaja.
Meski begitu, TikTok masih berada di posisi kedua di antara aplikasi sosial, dengan 67% responden survei mengatakan mereka menggunakan aplikasi video bentuk pendek yang populer. Lantaran aplikasi TikTok juga masih baru, garis trennya belum jelas mengenai seberapa cepat ia dapat mengejar dan berpotensi melengserkan YouTube.
Perlu diakui, TikTok sudah melampaui Instagram, milik Meta. Pengamat Teknologi Wedbush Securities, Dan Ives bahkan menyebut TikTok sebagai pesaing yang berbahaya karena adopsi besar-besaran dan kemampuan uniknya untuk menembus remaja dan remaja yang menjadi inti dari basis Instagram.
Sebagai informasi, sejumlah sosial media seperti Facebook, Twitter, dan Twitch, platform streaming video game milik Amazon, tampaknya tidak begitu populer di kalangan pengguna muda. Kurang dari setengah responden survei mengatakan mereka menggunakan platform tersebut sama sekali.
Itu bisa menandakan minat yang berkurang di Facebook. Padahal survey serupa yang pernah dilakukan Pew pada 2014 hingga 2015 menunjukkan bahwa 71% remaja menggunakan facebook kala itu.
