Bahaya FWB bagi Kesehatan Organ Intim dan Mental

Bahaya FWB bagi Kesehatan Organ Intim dan Mental

Gaya Hidup | BuddyKu | Jum'at, 12 Agustus 2022 - 00:53
share

TERDAPAT bahaya FWB bagi kesehatan organ intim dan mental. Istilah friend with benefit atau FWB sendiri sudah cukup familiar di masyarakat urban. Perilaku ini kerap dilakukan untuk mengisi kekosongan diri, sekaligus menyalurkan hasrat seksual tanpa mau ada ikatan di antara keduanya.

Perilaku FWB yang makin banyak dipraktikan masyarakat saat ini menyimpan bahaya yang perlu diperhatikan. Bukan hanya meningkatkan risiko penyakit seksual menular, karena gonta-ganti pasangan seks, tapi juga memicu masalah mental.

FWB

Di artikel ini MNC Portal coba merangkum bahaya FWB bagi kesehatan organ intim dan mental. Jangan di-skip, tapi dibaca sampai habis supaya Anda dapat mencegah keputusan untuk FWB jika diajak oleh teman sendiri.

Bahaya FWB bagi kesehatan organ intim

FWB meningkatkan risiko seseorang memiliki penyakit menular seksual (PMS). Terlebih, banyak perilaku seks bebas yang tidak menggunakan kondom, ini yang membuat prevalensi kasus HIV meningkat di kalangan dewasa muda.

"Individu yang secara aktif melakukan seks bebas harus berbicara dengan dokternya untuk mencegah PMS," saran laman kesehatan Medical News Today, dikutip MNC Portal, Kamis (11/8/2022).

Menurut salah satu studi, penyakit menular seksual yang paling banyak terjadi pada mereka yang aktif seks bebas adalah infeksi gonokokal. Penyakit ini ditandai dengan keluarnya cairan dari alat kelamin.

Selain itu, penyakit menular seksual lainnya yang bisa diidap pelaku seks bebas, termasuk mereka yang menerapkan FWB, adalah herpes genital, sifilis, chancroid, LGV, dan granuloma inguinale.

Pada taraf yang lebih serius, pelaku FWB mungkin saja berpotensi mengembangkan gangguan hiperseksual. Kalau sudah begini, risiko masalah kesehatan akan menjadi lebih luas lagi.

Ya, seseorang yang sudah terdiagnosis mengalami gangguan hiperseksual kemungkinan terlibat dalam tindakan berbahaya dan ilegal, seperti pemerkosaan, inses, atau menjadi pelacur pria ataupun wanita.

"Fakta dalam satu studi menunjukkan bahwa sejumlah subjek yang mengalami gangguan hiperseksual seperempatnya terkena PMS, 17% dipecat dari tempat kerjanya, dan 40% kehilangan hubungan serius dengan pasangan aslinya," terang studi yang dilaporkan laman Smart Couples yang dikelola University of Florida.

Bahaya FWB bagi kesehatan mental

Seks bebas seperti yang dilakukan mereka para pelaku FWB pun memiliki bahaya bagi kesehatan mental. Terlebih, jika perilaku tersebut dilakukan dengan alasan menghindari keterikatan dalam satu hubungan.

Seks bebas juga bisa menyebabkan masalah kesehatan mental jika dilakukan dengan alasan ingin balas dendam karena pengalaman masa lalu. Ini bukan hanya menyakiti diri Anda sendiri, tapi juga pasangan seks.

Dijelaskan di laman Very Well, wanita sangat sulit untuk tidak \'baper\' ketika sisi emosionalnya \'kena\' akibat perilaku FWB. Karena hal itu, perempuan yang melakukan FWB lebih rentan memiliki perasaan dimanfaatkan, rendah diri, tertekan, menyesal, atau bahkan malu setelah melakukan seks bebas dengan FWB-nya.

"Mudah bagi sebagian orang untuk mengatakan, \'itu kan cuma seks\'. Tapi, bagi sebagian orang, tindakan seks bukan sebatas pemenuhan hasrat seksual, tetapi ada nilai emosional dan nilai diri di dalamnya," terang laporan tersebut.

FWB juga memicu ketimpangan emosional di antara kedua individu tersebut. Ini terjadi ketika satu orang menginginkan hubungan yang lebih intim, sedangkan satu pihak tetap di \'ruang\' casual sex.

Jika ini terjadi, besar kemungkinan individu yang merasa tidak dihargai atas tindakan seks-nya mengalami stres, kecemasan, hingga depresi.

So, itu dia bahaya FWB bagi kesehatan organ intim dan mental. Ada risiko besar dari tindakan FWB, pikir matang-matang untuk menyetujui hal tersebut.

Topik Menarik