Duh, Ada Virus Baru Bernama Langya yang Menular ke Manusia, Berbahayakah?

Duh, Ada Virus Baru Bernama Langya yang Menular ke Manusia, Berbahayakah?

Gaya Hidup | BuddyKu | Rabu, 10 Agustus 2022 - 15:33
share

BEIJING, iNews.id - Belum kelar penanganan Covid-19, ada virus baru yang menyebar di China, disebut Henipavirus atau Langya henipavirus (LayV). Sejauh ini 35 orang terkonfirmasi positif.

Hasil studi para ilmuwan China, Singapura, dan Australia yang dirilis di New England Journal of Medicine mengungkap, Langya sudah menjangkiti 35 orang. Namun berbeda dengan virus corona, LangYa ditularkan ke manusia dari hewan. Ilmuwan belum mendapati kasus penularan dari manusia ke manusia.

Langya sebenarnya pertama kali terdeteksi pada akhir 2018, namun baru diidentifikasi secara resmi oleh para ilmuwan pekan lalu.

Dilaporkan Bloomberg, kasus ini ditemukan berkat deteksi dini pada beberapa orang yang mengalami demam dengan riwayat pernah berinteraksi dengan hewan-hewan tertentu. Untuk mendeteksi virus, pasien, sebagian besar berpofesi sebagai petani, menjalani tes swab pada tenggorokan.

Para ilmuwan memastikan virus ini baru, belum pernah menginfeksi manusia sebelumnya.

Meski demikian ada dua virus dari keluarga yang sama dengan Langya terdeteksi sebelumnya, yakni Hendra dan Nipah. Keduanya dapat menyebabkan penyakit parah bahkan kematian.

Hasil studi mengungkap, 26 dari 35 kasus infeksi virus Langya ditemukan di Provinsi Shandong dan Henan. Penderita mengalami gejala klinis, seperti demam, batuk, selera makan menurun, nyeri otot, mual, sakit kepala, dan muntah.

Wang Linfa, ilmuwan Emerging Infectious Diseases Program di Duke-NUS Medical School Singapura, yang terlibat dalam penleitian, mengatakan sejauh ini belum ditemukan kasus kematian atau penyakit sangat parah, sehingga tidak perlu dikhawatirkan berlebihan.

Menurut Linfa, temuan Langya perlu diwaspadai karena banyak virus di dunia yang menyebabkan dampak tak terduga.

Para ahli masih mempelajari apakah Langya bisa menyebar dari manusia ke manusia atau tidak.

Virus ditemukan pada 71 dari 262 ekor tikus kecil berdasarkan survei di dua provinsi China tempat kasus ditemukan. Selain tikus, virus ini juga ditemukan pada anjing (5 persen) dan kambing (2 persen).

Transmisi kuman dari hewan ke manusia atau zoonosis merupakan peristiwa umum, terhitung lebih dari 6 dari setiap 10 penyakit menular pada manusia.

Topik Menarik