Kebakaran Gedung SD, 7 Ruangan Ludes Terbakar

Kebakaran Gedung SD, 7 Ruangan Ludes Terbakar

Gaya Hidup | BuddyKu | Rabu, 10 Agustus 2022 - 08:53
share

SLEMAN - Kebakaran hebat melanda bangunan SD negeri Delegan yang berada di jalan Prambanan Piyungan, Yogyakarta, Selasa 9 Agustus 2022, malam. Peristiwa kebakaran ini sempat membuat macet jalan Prambanan-Piyungan.

Berdasarkan informasi di lapangan menyebutkan peristiwa tersebut pertama kali diketahui sekira pukul 19.15 WIB. Peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh seorang warga yang hendak pulang ke rumah yang letaknya di belakang sekolah, atau masih satu kampung dengan sekolah yaitu kampung Dinginan Kalurahan Sumberharjo Kapanewon Prambanan.

Saat warga tersebut melintas di jalan sebelah utara sekolah, sekira pukul 19.15 WIB, dia mendengar suara ledakan kencang. Setelah itu dia berusaha mengecek lokasi ledakan ternyata sumber ledakan dari dalam SD Delegan 1. Seketika dia melihat sudah ada api dan asap di atas genting sekolahan.

Lalu dia meminta tolong dan bersama warga berusaha memadamkan dengan selang air seadanya dan memanggil warga setempat setelah itu berusaha menghubungi Damkar terdekat. Beberapa saat kemudian mobil pemadam kebakaran datang

Pemadaman oleh 1 Truk Damkar Bantul, 2 Truk Damkar Kota Yogyakarta, 3 Truk Damkar Sleman tiba pukul 19.45 WIB di TKP dan 1 truk tanki milik warga setempat dengan di bantu Relawan dan Warga. Api baru dapat dipadamkan sekira pukul 23.00 WIB.

"Ada 4 unit pemadam kebakaran yang turut memadamkan,"tutur relawan FPRB Srimartani Piyungan Bantul yang juga diminta ikut memadamkan, Ahmad Yani, Selasa malam

Kepala Sekolah SD N Delegan 1 Sartono menurutkan akibat kebakaran tersebut setidaknya ada 7 ruangan yang rusak. Bangunan yang ludes terbakar di antaranya ruang kelas 1, 2, 3 dan 6, ruang kepala sekolah, laboratorium dan ruang guru.

Seluruh perabot di dalam ruangan terbakar termasuk juga atapnya juga ludes. Belasan komputer di ruang laboratorium, guru dan juga kepala sekolah beserta berkas-berkas yang ada di dalamnya juga ludes. Selain itu, organ tunggal dan radio wireless juga terbakar.

"Untuk kerugian sementara belum bisa ditaksir," paparnya.

Sartono mengakui saat peristiwa terjadi memang tidak ada penjaga sekolah. Sebab, penjaga sekolah hadir pukul 22.00 WIB setiap harinya. Sehingga ketika peristiwa terjadi bisa dikatakan sebagai blank spot SDM.

Berdasarkan informasi yang ia terima peristiwa tesebut terjadi sekira pukul 19.15 WIB sampai 20.00 WIB. Namun ia memperkirakan sebelum terlihat kebakaran, sebenarnya kebakaran sudah terjadi sebelum jam tersebut.

"Terkait dengan penyebab kejadian, kemungkinan besar karena konsleting listrik pada bel sekolah," terangnya.

Topik Menarik