Wujudkan Tagline Jakarta Sehat, Pemprov DKI Canangkan Gerakan Melawan Osteoporosis

Wujudkan Tagline Jakarta Sehat, Pemprov DKI Canangkan Gerakan Melawan Osteoporosis

Gaya Hidup | BuddyKu | Selasa, 9 Agustus 2022 - 16:53
share

JAKARTA Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI mencanangkan Gerakan Jakarta Melawan Osteoporosis . Hal ini sebagai wujud nyata Tagline Jakarta Sehat.

Gerakan Melawan Osteoporosis itu secara simbolis dicanangkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) bersama Pengurus Tim Penggerak (TP) PKK DKI Jakarta dan Pengurus Pusat Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi)di Auditorium Gedung PKK Melati Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (9/8/2022).

Ia berharap, kegiatan ini menjadi bagian penting dalam rangka mengkampanyekan dan mengantisipasi gejala osteoporosis yang bisa saja dialami oleh masyarakat Jakarta.

"Pencanangan Gerakan DKI Jakarta Melawan Osteoporosis ini merupakan upaya pencegahan strategis, mengingat pencegahan lebih efisien dan efektif daripada mengobati. Sebab jika telah telanjur sakit, maka akan lebih memerlukan biaya dan waktu," kata Ariza.

Menurut Ariza, kesehatan merupakan modal utama dalam mewujudkan masyarakat Jakarta yang lebih maju dan berkualitas. Kota Jakarta akan maju jika masyarakat sehat badan dan jiwanya, kuat imannya, cerdas pikirannya, dan bersemangat dalam berkarya.

"Kalau warganya sehat, Jakarta akan menjadi kota yang maju," imbuhmya.

Gerakan DKI Jakarta Melawan Osteoporosis\' yang digagas dari, oleh, dan untuk masyarakat bersama-sama dengan TP PKK dan Perwatusi, merupakan potensi utama dalam mewujudkan masyarakat yang sehat, sejahtera, maju dan mandiri.

Gerakan tersebut merupakan tindak lanjut Pencanangan Gerakan Nasional Melawan Osteoporosis yang dicanangkan Wakil Presiden Maruf Amin dalam rangka Peringatan Hari Osteoporosis Sedunia/Hari Osteoporosis Nasional pada 23 Oktober 2021.

Kurangnya pemahaman pada sebagian masyarakat tentang pentingnya aktivitas fisik dan pola makan dengan gizi seimbang diyakini sebagai penyebab peningkatan jumlah pasien osteoporosis.

Osteoporosis perlu diwaspadai mengingat data Badan Kesehatan Dunia (WHO), 50 persen kejadian patah tulang panggul bisa menyebabkan kecacatan seumur hidup dan meningkatkan angka kematian.

"Meski tidak bisa dicegah, tingkat keparahan osteoporosis masih bisa dihambat dengan rutin berolahraga dan meningkatkan asupan makanan yang mengandung kalsium dan vitamin D. Kedua nutrisi ini penting untuk metabolisme pembentukan tulang," ujar Ariza.

Dalam kesempatan itu Wagub Ariza juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bisa menyukseskan program pencegahan pengeroposan tulang.

"Jika masyarakat Jakarta mampu mencegah dan sehat, jika masyarakat Jakarta mampu mencegah dan mampu merawat pengeroposan tulang, maka masyarakat Jakarta akan lebih produktif," ucapnya.

Dalam penyelenggaraan program pencegahan osteoporosis ini, Ariza juga berharap TP PKK DKI Jakarta dapat terus menggerakkan, membimbing, dan menciptakan suasana yang saling mendukung.

Sehingga terjadi kolaborasi atau kemitraan yang kuat antara Pemprov DKI Jakarta bersama TP PKK dan Perwatusi. TP PKK pun diharapkan dapat terus memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak terkait, demi terwujudnya ekosistem keluarga bahagia untuk mewujudkan Jakarta yang maju, lestari dan berbudaya.

"Kami juga berharap, TP PKK dan Perwatusi mampu menjaring/menampung dan memperkuat aspirasi masyarakat dengan memposisikan masyarakat sebagai objek dan pelaku utama dalam upaya pencegahan pengeroposan tulang," tuturnya.

Sementara itu, Ketua I TP PKK DKI Jakarta Bidang Pembinaan Karakter Keluarga, Ellisa Sumarlin, menjelaskan, pola kerja sama seperti gerakan tersebut bisa merawat kehidupan manusia Jakarta yang sehat dan sejahtera.

"Agar lansia menjadi lebih bugar, perlu melaksanakan olahraga supaya stamina tetap prima dan tulang tetap terjaga. Pemprov DKI Jakarta dan Perwatusi terus bekerja sama agar tulang orang tua sehat, terbebas dari osteoporosis," paparnya.

Elisa mengingatkan beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya pemenuhan asupan gizi dengan pola makan yang bergizi, beragam, dan seimbang; olahraga ringan agar tetap semangat beraktivitas; pendamping perlu terus memberikan support; dan menjaga sembilan kemampuan dasar.

"Lalu sembilan kemampuan dasar yaitu kecerdasan linguistik, logika matematika, kecerdasan visual, kecerdasan musikal, kecerdasan kinestetik, kecerdasan naturalis, kecerdaaan interpersonal, kecerdasan intrapeesonal, dan kecerdasan spiritual," ucap Elisa.

(thm)

Topik Menarik