Kisah Mualaf Andreanes, Dulu Benci Adzan dan Alquran Kini Jadi Pembelanya

Kisah Mualaf Andreanes, Dulu Benci Adzan dan Alquran Kini Jadi Pembelanya

Gaya Hidup | BuddyKu | Selasa, 9 Agustus 2022 - 09:13
share

KISAH mualaf Andreanes Sulistyianto sangat menginspirasi. Sebelum memutuskan menjadi seorang Muslim, ia sangat membenci Islam, bahkan setiap kali mendengar lantunan adzan selalu menutup telinga.

Parahnya lagi ketika panggilan waktu sholat itu berkumandang, Andreanes Sulistyianto akan meninggikan volume televisi atau radio, sampai suara adzan tidak terdengar.

Kisah mualaf Andreanes Sulistyianto dari pembenci adzan dan Alquran kini jadi pembelanya. (Foto: YouTube Ngaji Cerdas)

Dikutip dari kanal YouTube Ngaji Cerdas, pria yang kini berusia 44 tahun ini sangat membenci Islam lantaran banyaknya pemberitaan soal serangan-serangan teroris. Bahkan, Andre mengatakan agamanya dahulu yang paling benar dan Alquran mencontek kitabnya yang dulu dianutnya.

Dalam mencari-cari kesalahan Islam, dia pun memutuskan membeli Alquran yang dilengkapi dengan terjemahan di toko buku.

Tidak disangka lambat laun hati Andre mulai berubah dari perasaan benci menjadi tertarik dengan isi kitab suci Alquran. Dari situlah dia dibuat terkejut dengan aturan yang ada dalam Alquran.

Salah satunya perintah Tuhan agar menjauhi minuman keras dan tidak memakan daging babi. Kedua hal itu juga sebenarnya diatur dalam agama lamanya.

Singkat cerita, hati Andre tergugah dengan salah satu ayat Alquran. Ia pun coba mempelajari agama yang dianutnya. Selama dua tahun lamanya Andre berusaha mengenal kembali agamanya sendiri.

Kemudian dalam kitab agamanya dulu, ia menemukan cara beribadah agamanya yaitu seseorang berdoa dengan menengadahkan tangan, kemudian bersujud.

Namun cara tersebut jarang dilakukan umat agama lamanya itu. Padahal, tata cara itu ada dan diperintahkan dalam kitabnya.

Akhirnya pada April 2019, Andre memantapkan hati dan diri untuk mendatangi Kantor Urusan Agama (KUA) Cilincing, Jakarta Utara. Di hadapan imam setempat, dirinya mengucap dua kalimat syahadat.

Ketika masuk Islam, Andre tidak langsung memberitahukan keluarga. Diam-diam Andre tetap menjalankan ibadah agamanya yang dahulu.

Lalu pada November 2019, ia memberi tahu anak istrinya bahwa dirinya telah memeluk Islam. Seisi rumah pun seperti memusuhinya. Mereka semua berkeras menolak pilihan imannya.

Tidak terpengaruh, Andre malah khawatir keislamannya tidak lagi murni karena setelah syahadat pernah kembali ibadah ke tempat agama lamanya. Maka pada Januari 2020, dia merasa perlu bersyahadat ulang di Masjid Cilincing, Jakarta Utara.

Kemudian ia pun ditawarkan untuk memilih nama baru, lalu dipilihlah nama Muhammad Andreanes sebagai nama Islam Andre.

Sejak saat itulah dia meninggalkan ritual agama dahulunya dan menjadi seorang Muslim yang taat. Ia belajar sholat, berpuasa, bahasa Arab, diuji dengan segala cobaan dari Allah Subhanahu wa ta\'ala. Namun, itu semua berhasil dilalui Andreanes.

Allahu a\'lam bisshawab .

Topik Menarik