BNPB Sebut Banjir di Kapuas Hulu dan Katingan Tren Pengulangan Tahunan

BNPB Sebut Banjir di Kapuas Hulu dan Katingan Tren Pengulangan Tahunan

Gaya Hidup | BuddyKu | Selasa, 9 Agustus 2022 - 06:53
share

JAKARTA, iNews.id - Sejumlah wilayah di Kalimantan terendam banjir. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut banjir tersebut merupakan pengulangan bencara dari banjir tahun sebelumnya.

Kalau kita lihat tren kejadian bencana di Kabupaten Kapuas Hulu memang dari dua tahun atau tiga tahun terakhir ini, kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam Disaster Briefing yang digelar daring, Senin (8/8/2022) malam.

Muhari mengatakan ada dua wilayah di Kalimantan yang saat ini terendam banjir. Keduanya yaitu Kabupaten Kapuas Hulu di Kalimantan Barat, dan Kabupaten Katingan di Kalimantan tengah.

Banjir di Kapuas Hulu terjadi pada 4-5 Agustus, menyebabkan 4.015 Kepala Keluarga (KK) atau 13.335 jiwa terdampak. Banjir menyebabkan 2.984 unit rumah terendam dan satu jembatan rusak.

Menurut Muhari, Presiden Joko Widodo memberi perhatian, atensi yang sangat besar kepada daerah tersebut, agar bagaimana caranya harus merestorasi kawasan sepanjang daerah sungai, kawasan resapan air, agar pada musim hujan tahun ini dapat mengurangi potensi risiko banjir.

Dari hasil overlay dengan peta bahaya banjir, Abdul mengatakan seharusnya daerah tangkapan air dapat dipulihkan dan dihijaukan, agar dapat menyerap air dan meminimalisasi potensi bahaya banjir.

Muhari menambahkan, untuk Kabupaten Katingan agar tidak terjadi pengulangan kejadian banjir saat menghadapi musim hujan 2022 yang diprediksi mulai pada September-Oktober.

Untuk itu diperlukan upaya mengoptimalkan saluran-saluran air, baik saluran primer, sekunder, dan tersier.

Kalau ada tanggul-tanggul yang kurang kuat yang akan memungkinkan limpasan air, segera kita perkuat. Jangan ada sampah di saluran air dan daerah-daerah sepanjang aliran sungai harus kita pulihkan, katanya.

Banjir di Katingan menyebabkan 733 KK terdampak, dan 409 rumah terdampak.

Kendati Kalimantan Tengah proporsi kejadian bencana lebih banyak oleh kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Abdul berpesan agar seluruh pihak tetap waspada, karena nantinya akan memasuki musim penghujan.

Topik Menarik