Setelah Bunuh Brigadir J, TKP Dibersihkan Terus Sebar Berita Bohong, Eks Kabais TNI Geleng-geleng: Ini Kasus Polisi Lawan Mafia Polisi!

Setelah Bunuh Brigadir J, TKP Dibersihkan Terus Sebar Berita Bohong, Eks Kabais TNI Geleng-geleng: Ini Kasus Polisi Lawan Mafia Polisi!

Gaya Hidup | BuddyKu | Senin, 8 Agustus 2022 - 18:55
share

Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis atau Kabais TNI, Soleman Ponto geleng-geleng dengan kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Dia mengatakan kasus ini bukan kasus biasa, bukan sekedar peristiwa polisi tembak polisi di rumah polisi. Dia mengatakan pengusutan kasus kematian Brigadir J ini sama seperti polisi melawan mafia.

"Polisi melawan Mafia, bukan lagi polisi lawan polisi di rumah polisi," kata Soleman Ponto dalam sebuah video yang diunggah akun TikTok @kantongtebal dikutip Populis.id Senin (8/8/2022).

Dia kemudian menyorot sejumlah oknum yang ingin menghilangkan jejak pembunuhan Brigadir J dengan membersihkan tempat kejadian perkara (TKP) di rumah dinas irjen Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.

"Setelah membunuh orang, TKP dibersihkan. Lalu barang bukti dihilangkan, TKP 3 hari dibersihkan," tuturnya.

Tak hanya itu, Soleman Ponto juga mengingat sejumlah kebohongan yang dilakukan sejumlah oknum polisi untuk menutup kasus ini, seperti pernyatan awal polisi yang menyebut Bharada E adalah ahli menembak, yang kekinian diketahui pemuda asal Manado itu ternyata punya skill menembak tidak lebih baik dari Brigadir J.

"Mereka membuat alibi, bapak Sambo PCR di luar rumah. Lalu ada berita bohong, Kompolnas mengatakan adanya tembak-menembak, karena bela diri, lalu Bharada E disebut ahli tembak. Ada juga cerita menembak dari atas tangga makanya dia tidak kena," papar Soleman Ponto.

Baca Juga: Tulis Surat di Dalam Tahanan, Bharada Eliezer Minta Maaf Atas Peristiwa Pembunuhan Brigadir J: Semoga Keluarga Bang Yosua Dikuatkan

"Jadi 4 persyaratan mafia terpenuhi, makanya kita harus membantu Polisi membersihkan mafia dalam tubuh Polisi," kata Soleman Ponto menambahkan.

Sebagaimana diketahui, kasus ini semakin terang benderang setelah tersangka pertama Bharada E angkat bicara, dia mengaku melakukan pembunuhan itu atas perintah atasan. Dia tak menyebut nama atasan yang dimaksud.

Tidak hanya itu Bharada E juga mengaku Brigadir J dihabisi oleh lebih dari satu orang. Kata dia tidak ada peristiwa tembak menembak dalam kejadian ini. Itu artinya Brigadir J dihabisi tanpa perlawanan.

Topik Menarik