Ciri dan Contoh Mad Shilah Sugra dalam Al Quran, Ini Cara Bacanya dan Ayat yang Dikecualikan

Ciri dan Contoh Mad Shilah Sugra dalam Al Quran, Ini Cara Bacanya dan Ayat yang Dikecualikan

Gaya Hidup | BuddyKu | Senin, 8 Agustus 2022 - 16:52
share

JAKARTA, iNews.id - Berikut ini adalah contoh Mad Silah Sugra yang cukup penting untuk dipahami saat mempelajari ilmu tajwid. Agar dapat membaca Al Quran dengan tartil dan benar, maka harus benar-benar paham kaidah hukum bacaan.

Pemahaman ilmu tajwid Mad Shilah merupakan salah satu yang perlu diperhatikan agar kalimat atau ayat Al Quran tidak keliru maknanya.

Mad Silah Sugra sering juga disebut juga Mad Shilah Qashirah, yang merupakan salah satu dari dua hukum bacaan \'Mad Shilah\'. Selain Mad Shilah Sugra, ada juga Mad Shilah Kubra (Thawilah).

Lantas apakah Mad Shilah Sugra itu dan apa saja contohnya di dalam Al Quran? Berikut ini pembahasannya yang dilansir iNews.id dari Lafal Qur\'an, Senin (8/8/2022).

Hukum Huruf Mad Silah Sugra (Qasirah)

Secara bahasa, Mad memiliki arti tambahan atau juga panjang. Sementara Shilah bisa dimaknai dengan lanjut. Artinya, Mad tidak akan muncul kecuali ketika dibaca lanjut, atau dengan kata lain, tidak dibaca panjang (mad) kalau tidak lanjut.

Kata shilah menurut bahasa artinya hubungan, sedangkan disebut Sugra atau Qashirah karena memiliki arti pendek.

Oleh karena itu, yang disebut Mad Silah Sugra (Qashirah) menurut istilah adalah bacaan yang dibaca panjang karena ada Ha Dhomir sebelumnya bertemu huruf yang berharakat dan dibaca \'pendek\' karena ada Ha Dhomir yang dihubungkan dengan huruf sukun atau tasydid.

Hukum bacaan disebut Mad Silah Qasirah apabila ada Ha Dhomir ( , ) yang berada sesudah huruf yang berharakat, kecuali huruf mati atau sukun dan tidak pula dihubungkan dengan huruf berikutnya, seperti bacaan tasydid atau huruf mati atau sukun.

Cara membaca hukum Mad Shilah Sugra (Qashirah) yaitu dibaca dengan panjang 1 alif atau 2 harakat / ketukan, seperti panjang Mad Thobii.

Ciri dan Contoh Bacaan Mad Silah Sughra

Ciri khusus Mad Silah Qasirah yakni dhomah terbalik di ha dhamir atau kasrah berdiri. Mad Silah Qasirah (pendek) yaitu mad silah yang tidak diikuti hamzah dan dibaca panjang dua harakat atau satu alif. Jika diikuti hamzah, maka hukumnya tidak Mad Shilah Qasirah lagi melainkan Mad Shilah Thawilah.

Sebagai contoh adalah dua kalimat berikut ini,

1. Surat Al Lahab Ayat 4:

Latin: Wam ra atuhuu hamma latal hathab

2. Surat Al Qari\'ah ayat 9:

Latin: Faummuhuu haawiyah

3. Surat Al Ikhlas Ayat 4:

Latin: Wa lam yakul-lahuu kufuwan ahad

Pengecualian Hukum Bacaan Mad Shilah Sugra (Qashirah), antara lain sebagai berikut:

1. Ha Dhomir ( , ) yang didahului huruf sukun/mati. Cara membacanya tidak boleh dipanjangkan. Contohnya:

Dibaca: Wastaghfirhu

Dibaca: Min akhiihi

Dibaca: Wabaniihi

Dibaca: Waradluu anhu

Dibaca: Alaihi ahad

Kecuali satu di dalam Al Quran dalam surat Al Furqan ayat 69, pada lafal tetap harus dibaca panjang 1 alif atau 2 harakat/ketukan.

2. Ha Dhomir ( , ) yang sesudahnya ada huruf sukun/mati atau huruf yang bertasydid. Cara membacanya tidak boleh dipanjangkan. Contohnya:

Demikian adalah hukum bacaan Mad Shilah Sugra (Qashirah) yang perlu diperhatikan saat membaca Al Quran. Hal yang perlu diperhatikan pada hukum bacaan tersebut adalah cara membacanya, yakni dengan panjang 1 alif atau 2 harakat / ketukan, seperti panjang Mad Thobii.

Topik Menarik