Direktur FBI Ungkap Keprihatinan Soal Potensi Serangan Teroris Terhadap AS dari Afghanistan

Direktur FBI Ungkap Keprihatinan Soal Potensi Serangan Teroris Terhadap AS dari Afghanistan

Gaya Hidup | BuddyKu | Jum'at, 5 Agustus 2022 - 18:51
share

WASHINGTON - Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) Christopher Wray pada Kamis (4/8/2022) menyatakan keprihatinan atas potensi serangan teroris di Amerika Serikat (AS) yang berasal dari Afghanistan , dengan alasan "meningkatnya kesenjangan intelijen" sejak AS menarik pasukannya keluar dari negara itu pada 2021.

Selama sidang Komite Kehakiman Senat, Senator Republik Lindsey Graham bertanya kepada Wray, "Apakah Anda khawatir tentang serangan terhadap tanah air yang berasal dari tempat-tempat seperti Afghanistan?"

"Ya kami khawatir, terangnya, dikutip CNN.

Terutama sekarang setelah kita keluar, saya khawatir tentang potensi hilangnya sumber dan pengumpulan (intelijen) di sana, jelasnya.

Direktur FBI khawatir teroris di AS dapat terinspirasi oleh potensi pertumbuhan organisasi teroris di Afghanistan. "Saya khawatir tentang kemungkinan bahwa kita akan melihat al Qaeda dibentuk kembali, ISIS-K berpotensi mengambil keuntungan dari lingkungan keamanan yang memburuk, dan saya khawatir tentang teroris, termasuk di sini di Amerika Serikat, yang terinspirasi oleh apa yang mereka lihat selama ini. di sana," lanjutnya.

Komentarnya muncul hanya beberapa hari setelah AS membunuh pemimpin al Qaeda Ayman al-Zawahiri di Afghanistan melalui serangan pesawat tak berawak.

Namun, ketika ditanya pada Kamis (4/8/2022) apakah dia terkejut bahwa Zawahiri tinggal di Afghanistan, Wray mengatakan dia "tidak terkejut, tetapi kecewa."

Komentar Wray menggemakan "pembaruan kehati-hatian di seluruh dunia" yang dikeluarkan Departemen Luar Negeri awal pekan ini setelah kematian Zawahiri.

"Departemen Luar Negeri percaya ada potensi yang lebih tinggi untuk kekerasan anti-Amerika mengingat kematian Ayman al-Zawahiri pada 31 Juli 2022," kata pemberitahuan itu.

"Informasi saat ini menunjukkan bahwa organisasi teroris terus merencanakan serangan teroris terhadap kepentingan AS di berbagai wilayah di seluruh dunia," urainya.

"Serangan ini dapat menggunakan berbagai taktik termasuk operasi bunuh diri, pembunuhan, penculikan, pembajakan, dan pemboman, tambahnya.

Seperti diketahui, pasukan AS di Afghanistan berhasil melakukan operasi pembunuhan al-Zawahiri dengan serangan pesawat tak berawak.

"Saya berjanji kepada rakyat Amerika bahwa kami terus melakukan operasi kontraterorisme yang efektif di Afghanistan dan sekitarnya. Kami telah melakukan hal itu, terang Presiden AS Joe Biden pada Senin (1/8/2022).

Zawahiri tidak akan pernah lagi membiarkan Afghanistan menjadi tempat perlindungan teroris, karena dia telah pergi dan kami akan memastikan tidak ada hal lain yang terjadi, lanjutnya.

Topik Menarik