Negosiator Pembicaraan Nuklir AS, UE dan Iran Gelar Pertemuan Mendadak di Wina

Negosiator Pembicaraan Nuklir AS, UE dan Iran Gelar Pertemuan Mendadak di Wina

Gaya Hidup | BuddyKu | Kamis, 4 Agustus 2022 - 01:33
share

WINA Iran , Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE), mengatakan mereka akan mengirim perwakilan ke Wina, Austria di tengah apa yang tampaknya merupakan upaya terakhir untuk menghidupkan kembali pembicaraan mengenai perjanjian nuklir Iran 2015 yang compang-camping dengan kekuatan dunia.

Tidak di ketahui dengan jelas apakah pihak lain dalam perjanjian penting itu akan menghadiri pertemuan puncak yang mengejutkan itu, atau apakah ada kemajuan setelah kebuntuan selama berbulan-bulan dan putaran pembicaraan tidak langsung yang sia-sia baru-baru ini antara Iran dan AS di Doha, Qatar.

Pejabat UE yang memimpin pembicaraan, Enrique Mora, mengatakan negosiasi akan fokus pada rancangan terbaru untuk memulihkan perjanjian, sementara Teheran mengatakan akan mengirim negosiator nuklir Ali Bagheri Kani ke Ibu Kota Austria itu.

Perwakilan Khusus AS untuk Iran Rob Malley menulis di Twitter bahwa dia sedang bersiap untuk melakukan perjalanan ke Wina untuk melakukan pembicaraan. Dia memperingatkan bahwa "harapan Amerika sedang terkendali" menjelang negosiasi.

Amerika Serikat menyambut baik upaya UE dan siap untuk upaya itikad baik untuk mencapai kesepakatan. Akan segera jelas apakah Iran siap untuk hal yang sama," tambah Malley seperti dikutip dari France24 , Kamis (4/8/2022).

Kepala perwakilan Rusia pada pembicaraan tersebut, Mikhail Ulyanov, juga menulis di Twitter bahwa negosiator dari Rusia, penandatangan utama kesepakatan nuklir, bersiap untuk pembicaraan konstruktif guna menyelesaikan perjanjian.

Prospek pemulihan kesepakatan telah menjadi gelap dalam beberapa bulan terakhir dengan poin-poin utama yang tersisa, termasuk permintaan Teheran agar Washington memberikan jaminan bahwa mereka tidak akan lagi keluar dari pakta dan mencabut sanksi terorisme terhadap paramiliter Iran, Garda Revolusi.

Pertemuan yang diadakan secara tiba-tiba di Wina itu terjadi setelah kepala urusan luar negeri UE Josep Borrell berulang kali mendorong untuk memecahkan kebuntuan dan menyelamatkan kesepakatan dalam beberapa pekan terakhir. Dia baru-baru ini menulis di The Financial Times bahwa ruang untuk kompromi tambahan yang signifikan telah habis.

Mantan Presiden Donald Trump menarik AS dari perjanjian nuklir 2015, yang mencabut sebagian besar sanksi internasional terhadap Teheran dengan imbalan pembatasan ketat pada program nuklir Iran. Sejak itu, Iran secara besar-besaran telah memperluas pekerjaan nuklirnya dan sekarang memiliki cukup uranium yang diperkaya untuk bahan bakar satu senjata nuklir, menurut para ahli nonproliferasi.

Namun, Iran masih perlu merancang bom dan sistem pengirimannya, kemungkinan proyek ini membutuhkan waktu selama berbulan-bulan. Iran menegaskan programnya adalah untuk tujuan damai, meskipun para ahli PBB dan badan-badan intelijen Barat mengatakan Iran memiliki program nuklir militer terorganisir sampai tahun 2003.

Topik Menarik