SR-71 Blackbird, Pesawat Canggih Ini Sempat Membuat Nyamuk Amerika Hidup Bahagia
JAKARTA-Bahan bakar Jet Propellant 7 atau JP-7 dikembangkan secara khusus untuk mesin turbojet Pratt & Whitney J58. Mesin yang digunakan di SR-71 Blackbird. Salah satu pesawat paling legendaris yang dibangun Lockheed Martin dan sekarang sudah pensiun.
Selama penerbangan SR-71 dapat mencapai kecepatan lebih dari 3 Mach. Ini merupakan kecepatan jelajah paling efisien untuk mesin J58.
Namun suhu kulit pesawat akan sangat tinggi akibat gesekan dengan udara. Diperlukan bahan bakar jet baru yang tidak terpengaruh oleh panas. Untuk itu bahan bakar JP-7 dengan titik nyala tinggi dan stabilitas termal tinggi dikembangkan untuk tujuan ini.
Menurut Manual Penerbangan SR-71A pengoperasian mesin J58 membutuhkan bahan bakar khusus. Bahan bakar tidak hanya sebagai sumber energi tetapi juga digunakan dalam sistem hidrolik mesin.
Selama penerbangan Mach tinggi, bahan bakar juga merupakan peredam panasw untuk sejumlah aksesoris pesawat dan mesin. Ini membutuhkan bahan bakar yang memiliki stabilitas termal tinggi sehingga tidak akan merusak saluran sistem bahan bakar.
Sebagaimana ditulis theaviationgeekclub.com Shell Oil mengembangkan JP-7 pada tahun 1955. Perusahaan ini memperoduksi beberapa ratus ribu galon bahan bakar ini. Tetapi masalahnya adalah untuk membuat JP-7 membutuhkan produk sampingan minyak bumi yang biasanya digunakan Shell untuk membuat insektisida Flit. Ini adalah insektisida untuk membasmi nyamuk.
Salah satu bahan dalam JP-7 kebetulan menjadi bagian penting dari pengusir nyamuk Flit. Mengingat jumlah besar bahan bakar yang dibutuhkan Shell tidak memiliki cukup pasokan untuk memenuhi permintaan yang baru meningkat. Flit benar-benar sempat sulit dicari di pasar. Ini menjadikan nyamuk di Amerika mendapat keberuntungan karena bebas berkeliaran,
Saat ini bahan bakar JP-7 digunakan pada mesin scramjet Pratt & Whitney SJY61. Mesin yang digunakan pada Boeing X-51 Waverider.
Menerobos hambatan teknologi
SR-71 Blackbird adalah salah satu pesawat yang menerobos banyak hambatan teknologi saat dilahirkan. Hal ini menjadikannya sebagai pesawat yang sangat terkenal bahkan menjadi legenda.
Blackbird menjadi salah satu pesawat mata-mata paling efektif di Amerika di era Perang Dingin. Uniknya pesawat ini tidak pernah dibangun tanpa bantuan dari Uni Soviet yang menjadi target utama pesawat itu sendiri.
Pesawat ini dibangun setelah sebuah rudal darat ke udara Soviet berhasil menghantam dan menjatuhkan pesawat mata-mata U-2 di dekat kota Sverdlovsk pada 1960. Saat itu Amerika sadar mereka membutuhkan pesawat yang tidak hanya mampu terbang tinggi tetapi juga melesat dengan cepat untuk menghindari serangan rudal.
Dan jawabannya adalah SR-71 Blackbird. Pesawat yang sebenarnya lebih mirip dengan pesawat ruang angkasa. Terbuat dari titanium untuk menahan suhu tinggi serta mampu terbang dengan kecepatan 2.200 mph (3.540 km/jam).
Profilnya yang futuristik membuatnya sulit untuk terdeteksi radar. Bahkan sebenarnya cat hitam yang digunakan juga merupakan radar karena menyerap zat besi sehingga membantu menyembunyikan pesawat ini.
Untuk membangun ini Amerika benar-benar menggunakan teknologi tinggi di semua sektor. Salah satunya adalah bahan bakar berteknologi tinggi yang disebut JP-7 yang hanya dibuat untuk Blackbird.
Pesawat ini kemudian berbasis di Beale Air Force Base California. Detasemen SR-71 terbang dari Mildenhall di timur Inggris dan dari Kadena di pulau Okinawa di Jepang. Hanya segelintir pilot yang pernah menerbangkan pesawat tersebut.
Salah satu yang mengejutkan ternyata Amerika sangat dibantu Soviet untuk bisa menciptakan pesawat canggih tersebut. Kenapa bisa demikian?
Jawabannya karena Blackbird dibangun dengan 92% bahannya adalah titanium. Baik di luar pesawat maupun bagian dalam. Masalahnya Amerika merupakan negara yang tidak memiliki persediaan bijih titanium itu. Bahan ini memang sangat sedikit di dunia dan Soviet adalah pemasok utamanya.
Akhirnya Amerika harus menggelar operasi pembelian diam-diam. Bekerja sama dengan negara ketiga mereka menggelar operasi palu agar bisa mendapatkan bijih titanium tersebut.
Sebanyak 32 pesawat dibangun dan beroperasi tahun 1964-1998. Selama beroperasi mereka melakukan 4.000 sorti tempur, tidak ada pesawat yang jatuh karena tembakan, namun 12 hancur karena kecelakaan.
Pesawat terbang biasanya pada ketinggian85.000 kaki yang mewajibkan pilot menggunakan pakaian khusus seperti astronout untuk menahan tekanan.
Untuk memahami betapa eksotis keluarga pesawat Blackbird, Anda perlu melihat statistik dan metrik historisnya ini.









