Abang Driver Bukan Muhrim, Ustadz Abu Ubaidah Larang Muslimah Naik Gojek: Itu Nggak Diperkenankan Bagi Kita, Itukan Duduknya Nempel!

Abang Driver Bukan Muhrim, Ustadz Abu Ubaidah Larang Muslimah Naik Gojek: Itu Nggak Diperkenankan Bagi Kita, Itukan Duduknya Nempel!

Gaya Hidup | BuddyKu | Jum'at, 29 Juli 2022 - 06:51
share

Ustadz Abu Ubaidah Yusuf As Sidawi terang - terang melarang muslimah menggunakan ojek online. Dia berdalih, dalam Islam, perempuan dilarang berdekatan dengan pria yang bukan pasangannya, untuk itu dia meminta agar perempuan muslim tidak memakai transportasi online roda dua lantaran jarak duduk penumpang dengan driver terlampau dekat.

Untuk Gojek tidak diperkenankan bagi kita, nah apalagi gojek itu yah nempel, berdekatan, kata Abu Ubaidah dalam cuplikan video ceramah yang ditayangkan ulang di saluran Youtube CokroTV dikutip Populis.id Kamis (28/7/2022).

Larangan Abu Ubaidah itu kemudian ditanggapi host CokroTV sekaligus Aktivis Jaringan Islam Liberal, Guntur Romli. Politisi itu menilai penceramah hanya asal bicara dengan menggunakan hadits secara serampangan.

Abu Ubaidah tadi secara serampangan memakai hadits, kemudian memberikan pendapat kalau perempuan dilarang boncengan dengan gojek, karena katanya juga ada yang nempel, ujar Guntur Romli.

Ini ciri khas kelompok para salafi wahabi yang sembarangan mengutip hadits, tidak memaknai secara dalam, kemudian dengan cepat memberikan pendapat hukum yang diklaim sebagai fatwa, katanya menambahkan.

Guntur Romli kemudian membacakan ulang hadist yang Ustadz Abu Ubaidah dalam ceramahnya tersebut.

Perempuan adalah aurat, kalau ia keluar maka setan membelalakkan matanya dan bermaksud buruk padanya (HR al-Tirmidzi), kata Guntur Romli mengutip ulang hadist itu.

Baca Juga: Kamaruddin Simanjuntak Beberkan Fakta Terbaru Soal Skuad Lama yang Habisi Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo, Asli Bikin Bergidik!

Mengapa Ubaidah mengutip hadits ini untuk melarang perempuan boncengan dengan gojek kalau drivernya bukan mahram dia? Apakah mau menuduh para driver-driver motor itu sebagai setan yang menunggu para perempuan itu sehingga bermaksud jahat kepadanya?" lanjutnya.

Guntur Romli menjelaskan hadits yang barusan ia bacakan itu memang kerap dipakai kelompok salafi wahabi dalam menyebarkan agama. Hadits ini pula kerap dipakai untuk memaksa muslimah mengenakan cadar.

Hadits tadi juga dipakai secara ketat oleh kelompok salafi wahabi karena perempuan disebut aurat maka seluruh tubuhnya harus ditutupi dengan pakaian panjang yang biasanya berwarna hitam disebut abaya sekaligus dipaksa memakai cadar, tuntasnya.

Topik Menarik