Mahfud Tegaskan Tidak Ada Islamofobia Di Indonesia

Mahfud Tegaskan Tidak Ada Islamofobia Di Indonesia

Gaya Hidup | BuddyKu | Kamis, 28 Juli 2022 - 15:29
share

Menteri Koordinator Bidang Politiki, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan tidak ada Islamofobia atau perasaan ketakutan ataupun kebencian terhadap Islam di Indonesia.

Mahfud menyayangkan, masih ada saja pihak di media sosial yang menyebar narasi dengan menyebut ada fenomena Islamofobia di Indonesia.

Orang Islam bebas bersaing di politik, di pemerintahan, intelektual, pokoknya Islam sudah bebas. Fobianya di mana? kata Mahfud saat menjadi pembicara dalam Dialog Kebangsaan Imaji Satu Abad Indonesia di kampus terpadu Universitas Islam Indonesia (UII), Sleman, Selasa (22/7).

Mahfud mengatakan, pemerintah saat ini sedang berupaya membangun Indonesia dengan berlandaskan nilai-nilai luhur keislaman. Menurut dia, islamofobia setidaknya memiliki arti takut terhadap orang Islam, kemudian membuat kebijakan yang anti-Islam.

Enggak ada, nih, pemerintah kita yang takut kepada orang Islam, malah pemerintahanya seneng, menyatakan Islam, bawa sajadah, menteri-menteri bawa sajadah, Presiden ke masjid bawa sajadah, Presiden ke pesantren enggak takut tuh mengaku dan merangkul Islam, tuturnya.

Selain takut, menurut dia, fobia juga mengandung arti membenci. Tidak ada yang benci. Orang Islam boleh bersaing semua. Saat ini peluang umat Islam untuk maju jauh lebih luas ketimbang zaman Orde Baru.

Banyak profesor di UGM yang saya baru tahu kalau mereka orang NU (Nahdlatul Ulama) itu sesudah reformasi karena zaman Orde Baru itu enggak berani mengaku, ada fobi. Sekarang tidak ada fobia, katanya.

Mahfud juga membandingkan keleluasaan umat Islam saat ini dengan era Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Daoed Joesoef pada masa Orde Baru yang membatasi penggunaan busana muslim.

Dahulu zaman Daoed Joesoef memang orang resmi dilarang pakai jilbab, itu fobia namanya. Kalau sekarang tidak. Bahkan, (sekarang) polisi punya pakaian muslim, masak dibilang fobia? heran Mahfud.

Dikatakan, jika ada yang menebar narasi Islamofobia, maka itu antar masrakyat. Bukan dari pemerintah.

Lho, yang mengatakan itu bukan pemerintah. (Tapi) rakyat terhadap rakyat lain. Itu bukanfobia namanya, bukan Islamofobia. Yang mengatakan itu Abu Janda, bilang ke ini lalu dibilang Islamofobia, dia yang phobia. Pemerintah kan tidak. Bukan kebijakan negara, ujarnya.

Topik Menarik