Jaga Lingkungan Pesisir, Karang Taruna-Bapera Tanam 10.000 Bakau

Jaga Lingkungan Pesisir, Karang Taruna-Bapera Tanam 10.000 Bakau

Gaya Hidup | BuddyKu | Kamis, 28 Juli 2022 - 15:30
share

GenPI.co Ntb - Dalam rangka memperingati Hari Bakau Sedunia Tahun 2022, Karang Taruna Kecamatan Pujut (KTK Pujut) berkolaborasi dengan Barisan Pemuda Nusantara (Bapera)menggelar kegiatan sosial penanaman bakau atau mangrove di Pantai Batu Berang, Kecamatan Pujut, NTB.

Ketua Karang Taruna Kecamatan Pujut Sri Anom Putra Sanjaya mengatakan, Bapera dan KTK Pujut sudah memulai dari satu tahun lalu dan berkomitmen akan menanam 10.000 bibit mangrove di 2022 ini.

"Kami sudah mulai dari tahun lalu dan kami sudah tanam 7.700 bibitangrove di titik ini. Kami tidak hanya menanam lalu tinggalkan karena bagi kami tugas berat itu pada saat pemeliharaan seperti survei dan sulam," katanya kepada GenPi.co NTB Kamis (28/7).

Adapun dari tujuan penanaman ini cukup mulia dan penting seperti halnya untuk menjaga kehidupan ekosistem kehidupan hayati bawah laut dan menjaga bibir pantai agar tidak terjadi abrasi.

Ini penting bagi kami karena saat ini tercatat abrasi terjadi sangat signifikan di titik ini," ujarnya.

"Data kami bahkan satu meter pertahun untuk itu kami galakkan disini dan ke depan kami berharap pemerintah memberikan atensi dan dukungan penuh di titik ini," ujarnya.

Tak hanya itu, tujuan lain dari program penanaman mangrove ini merupakan bagian dari komitmen KTK bersama dengan Bapera Pujut dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan di Indonesia serta mendukung pemulihan pariwisata domestik melalui perkembangan ekowisata bahari mangrove.

"Tercatat sejak tahun 2021 hingga 2022, kami telah menanam bibit mangrove sebanyak 10.000 di lokasi tersebut dan yang dilakukan dengan tujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan di pesisir Pantai Batu Berang," ungkapnya.

Anom menambahkan, penanaman bakau ini dapat memperbaiki ekosistem pantai secara jangka panjang sehingga mampu mendukung produktivitas kegiatan wisata.

Sementara itu, Sekretaris Bapera Kecamatan Pujut Junaidi mengungkapkan, selain berperan mengurangi penyusutan area pantai hingga meredam ancaman tsunami, area bakau menjadi tempat budidaya ikan, kepiting dan udang yang menjadi sumber penghidupan nelayan.

Desa Mertak sendiri, kata dia, tercatat sebagai salah satu desa wisata dalam Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Mandalika, Lombok serta daerah penyangga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

Desa wisata ini menawarkan wisata bahari dan ekowisata dengan pantai, pegunungan, dan bakau sebagai objek wisata utama.(*)

Video seru hari ini:

Topik Menarik