Pengalaman Yuni Shara Bernyanyi Dengan Pakaian Minim di Depan Presiden Soeharto
Penyanyi Yuni Shara berbagi cerita tentang pengalamannya menyanyi di Istana Negara. Ia memang salah satu penyanyi yang sering diundang presiden RI untuk mengisi acara-acara formal maupun nonformal di istana.
Yuni menjadi penyanyi langganan hampir semua presiden RI, tentu saja terkecuali Presiden Soekarno. Karena penyanyi senior ini belum lahir di era presiden pertama RI tersebut.
"Kalau penyanyi istana, Pak Karno aja yang nggak. Dari Pak Harto, Pak Habibie, SBY, Gus Dur semua sampai sekarang ya," kata Yuni seperti dilansir dari Youtube TonightShowNet.
Menurut perempuan kelahiran 3 Juni 1972 ini, suasana menyanyi di Istana Negara lebih tegang karena cukup banyak aturan yang harus dipenuhi.
"Ga boleh ini, ga boleh itu, ga boleh ngomong dan kalau misalnya mau cut, kita harus nge-cut satu penyanyi gimana caranya biar ga tersinggung," ujarnya.
Lagu yang sering dinyanyikan Yuni di Istana Negara adalah lagu-lagu keroncong.Perempuan yang masih tampak awet muda di usianya yang menginjak setengah abad ini menceritakan ketika ia harus bernyanyi di Istana Negara untuk pertama kalinya.
Saat itu Yuni hadir dengan mengenakan rok panjang. Padahal bernyanyi di Istana Negara harus mengenakan baju nasional. Akhirnya ia dipinjamkan songket oleh istri Akbar Tandjung, politikus yang pernah menjabat sebagai menteri di era Orde Baru.
Salah satu pengalaman berkesan bagi Yuni adalah saat ia bernyanyi di hadapan Presiden Suharto. Putri Soeharto, Mbak Tutut, memang sering mengundangnya untuk menyanyi di kediaman penguasa Orde Baru tersebut.
Suatu kali Yuni pernah bernyanyi dengan pakaian cukup terbuka. Tanpa ia sadari, Presiden Soeharto hadir di acara tersebut. Ia pun merasa tak enak karena tampil dengan pakaian minim.
Yuni kemudian minta maaf usai menyanyi karena mengenakan pakaian terbuka. Reaksi Soeharto ternyata di luar dugaan Yuni.
"Ndak apa-apa Yun," kata Yuni sambil menirukan perkataan Suharto saat itu.
Padahal menurut Yuni, Soeharto termasuk presiden yang mempunyai protokol ketat. "Itu dia kalau di rumah dia begitu. Tapi kalau misal lagi acara formal, boro-boro kita boleh angkat kepala, ga boleh," pungkas Yuni.










