Mengenal Penyakit Empty Sella Syndrome

Mengenal Penyakit Empty Sella Syndrome

Gaya Hidup | BuddyKu | Kamis, 28 Juli 2022 - 11:17
share

Belum lama ini, presenter terkenal Ruben Onsu dikabarkan mengidap penyakit langka yang menyerang otaknya. Kondisi langka yang merusak sella tursika otak dikenal sebagai Empty Sella Syndrome. Kelenjar pituitari terletak di sella tursika, suatu daerah di dasar otak. Sebuah kelenjar yang disebut hipofisis menghasilkan hormon penting untuk menjaga kesehatan tubuh.

Cairan serebrospinal masuk dan mengisi celah pada sebagian kecil kasus dimana sella tursika tidak berbentuk. Kelenjar pituitari akan didorong oleh cairan CSF ini, membuatnya tampak lebih kecil atau tidak ada pada MRI. Nama penyakit ini adalah Empty Sella Syndrome atau ESS.

Masih belum diketahui secara pasti seputar penyebab spesifik dari Empty Sella Syndrome. Ini mungkin terkait dengan kelainan bawaan pada membran yang menutupi sella tursika, diafragma sellae.

Beberapa orang memiliki robekan diafragma kecil sejak lahir, yang dapat membuat cairan serebrospinal meresap ke dalam sella tursika. Dokter tidak yakin apakah ini menyebabkan Empty Sella Syndrome secara langsung atau hanya faktor risiko. Organisasi Nasional untuk Gangguan Langka Amerika Serikat memperkirakan bahwa ada sekitar empat kali lebih banyak wanita daripada pria yang menderita Empty Sella Syndrome.

Wanita paruh baya, pengidap obesitas, dan hipertensi paling sering didiagnosis dengan Empty Sella Syndrome. Sulit untuk menentukan apakah jenis kelamin, obesitas, usia, atau tekanan darah adalah faktor risiko nyata untuk Empty Sella Syndrome karena kondisi ini sering tidak diobati karena kurangnya gejala.

Empty Sella Syndrome dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk trauma kepala, infeksi, tumor hipofisis, pengobatan radiasi, dan pembedahan di sekitar kelenjar. Hipofisis, sindrom Sheehan, hipertensi intrakranial, neurosarcoidosis, dan kondisi terkait otak atau hipofisis lainnya.

Empty Sella Syndrome tidak menimbulkan risiko kesehatan yang serius dan tidak berdampak pada harapan hidup, meskipun faktanya dapat menurunkan kualitas hidup pasien. Impotensi pada pria, kurangnya hasrat seksual, dan siklus menstruasi yang tidak teratur pada wanita adalah beberapa tanda dan gejala ESS yang sering diamati.

Gejala setiap kasus mungkin unik dan mungkin juga mirip dengan penyakit lain. Tanda-tanda lain termasuk infertilitas, kelelahan, tekanan darah tinggi, dan sakit kepala.

Perawatan untuk mengurangi gejala adalah satu-satunya cara untuk mengurangi gejala penyakit Empty Sella Syndrome. Tingkat keparahan penyakit pasien akan menentukan jalannya pengobatan.

BINT#3

Topik Menarik