Keutamaan Sholat Berjamaah Luar Biasa, Sangat Rugi Bila Diabaikan

Keutamaan Sholat Berjamaah Luar Biasa, Sangat Rugi Bila Diabaikan

Gaya Hidup | BuddyKu | Rabu, 27 Juli 2022 - 14:20
share

SHOLAT berjamaah saat sholat fardhu di masjid keutamaanya begitu luar biasa. Jadi sangat rugi bagi Muslim yang tidak ikut bersama-sama sholat berjamaah.

Keuntungan dan keutamaanya sholat berjamaah begitu luar biasa. Di antaranya;

Pertama:
Shalat Jamaah Memiliki Pahala yang Berlipat daripada Shalat Sendirian


Dari Abdullah bin Umar, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Shalat jamaah lebih utama daripada shalat sendirian sebanyak 27 derajat. Dari Abu Said Al Khudri, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Shalat jamaah itu senilai dengan 25 shalat. Jika seseorang mengerjakan shalat ketika dia bersafar, lalu dia menyempurnakan ruku dan sujudnya, maka shalatnya tersebut bisa mencapai pahala 50 shalat.

Ibnu Baththol rahimahullah mengatakan, Kadang keutamaan shalat jamaah disebutkan sebanyak 27 derajat, kadang pula disebut 25 kali lipat, dan kadang juga disebut 25 bagian. Ini semua menunjukkan berlipatnya pahala shalat jamaah dibanding dengan shalat sendirian dengan kelipatan sebagaimana yang disebutkan.

Kedua:

Dengan Shalat Jamaah Akan Mendapat Pengampunan Dosa

Dari Utsman bin Affan, beliau berkata bahwa saya mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Barangsiapa berwudhu untuk shalat, lalu dia menyempurnakan wudhunya, kemudian dia berjalan untuk menunaikan shalat wajib yaitu dia melaksanakan shalat bersama manusia atau bersama jamaah atau melaksanakan shalat di masjid, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya.

Ketiga:

Setiap Langkah Menuju Masjid untuk Melaksanakan Shalat Jamaah akan Meninggikan Derajatnya dan Menghapuskan Dosa.

Begitu juga ketika menunggu Shalat, malaikat akan Senantiasa mendoakannya

Dari Abu Hurairah, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Shalat seseorang dalam jamaah memiliki nilai lebih 20 sekian derajat daripada shalat seseorang di rumahnya, juga melebihi shalatnya di pasar. Oleh karena itu, jika salah seorang di antara mereka berwudhu, lalu menyempurnakan wudhunya, kemudian mendatangi masjid, tidaklah mendorong melakukan hal ini selain untuk melaksanakan shalat; maka salah satu langkahnya akan meninggikan derajatnya, sedangkan langkah lainnya akan menghapuskan kesalahannya. Ganjaran ini semua diperoleh sampai dia memasuki masjid. Jika dia memasuki masjid, dia berarti dalam keadaan shalat selama dia menunggu shalat. Malaikat pun akan mendoakan salah seorang di antara mereka selama dia berada di tempat dia shalat. Malaikat tersebut nantinya akan mengatakan: Ya Allah, rahmatilah dia. Ya Allah, ampunilah dia. Ya Allah, terimalah taubatnya. Hal ini akan berlangsung selama dia tidak menyakiti orang lain (dengan perkataan atau perbuatannya) dan selama dia dalam keadaan tidak berhadats.

Keempat:

Melaksanakan Shalat Jamaah Berarti Menjalankan Sunnah Nabi, Meninggalkannya Berarti Meninggalkan Sunnahnya

Terdapat sebuah atsar dari dari Abdullah bin Masud, beliau berkata,

- -

Barangsiapa yang ingin bergembira ketika berjumpa dengan Allah besok dalam keadaan muslim, maka jagalah shalat ini (yakni shalat jamaah) ketika diseru untuk menghadirinya. Karena Allah telah mensyariatkan bagi nabi kalian shallallahu alaihi wa sallam sunanul huda (petunjuk Nabi). Dan shalat jamaah termasuk sunanul huda (petunjuk Nabi). Seandainya kalian shalat di rumah kalian, sebagaimana orang yang menganggap remeh dengan shalat di rumahnya, maka ini berarti kalian telah meninggalkan sunnah (ajaran) Nabi kalian. Seandainya kalian meninggalkan sunnah Nabi kalian, niscaya kalian akan sesat. [6] Ibnu Allan Asy Syafii rahimahullah mengatakan, Jika kalian melaksanakan shalat di rumah kalian yaitu melaksanakan shalat wajib sendirian atau melaksanakan shalat jamaah namun di rumah (bukan di masjid) sehingga tidak nampaklah syiar Islam, sebagaimana hal ini dilakukan oleh orang yang betul-betul meremehkannya , maka kalian berarti telah meninggalkan ajaran Nabi kalian yang memerintahkan untuk menampakkan syiar shalat berjamaah. Jika kalian melakukan seperti ini, niscaya kalian akan sesat. Sesat adalah lawan dari mendapat petunjuk.

Catatan: Ancaman bagi orang yang meninggalkan shalat jamaah ini ditujukan bagi kaum pria, sedangkan wanita lebih utama shalat di rumahnya berdasarkan kesepakatan kaum muslimin (baca: ijma kaum muslimin).

Topik Menarik