Mengenal Sekte Hindu Aghori, Sekte Kontroversial di India yang Bersetubuh Saat Upacara Kremasi
JAKARTA, iNews.id - Sekte Hindu Aghori merupakan salah satu sekte yang ada di India. Dilansir oleh BBC, sekte ini dikenal sebagai sekte kontroversial. Hal ini lantaran para pengikut sekte ini melakukan meditasi, makan, tidur, bahkan melakukan hubungan seksual di tengah upacara kremasi.
Pengikut sekte ini tinggal di Kota Varanasi, India, yang terletak di sebelah utara dan di sepanjang tepi Sungai Gangga. Kota Varanasi dipilih sebagai tempat tinggal lantaran mereka percaya bahwa kota tersebut adalah kota favorit Dewa Siwa.
Sebenarnya, apa itu Sekte Hindu Aghori? Simak ulasan iNews.id berikut ini.
Sekte Hindu Aghori
Mengutip Okezone.com, dalam bahasa Sansekerta, Aghori berarti tak menakutkan. Namun kenyataannya, ritual yang mereka lakukan justru menimbulkan ketakutan bagi orang lain. Sebagian Aghori mengaku bahwa mereka melakukan hubungan seksual dengan mayat. Meski begitu, mereka memiliki satu hal yang tabu dilakukan.
Mereka bahkan melakukan ritual seks dengan pelacur. Namun mereka melarang hubungan seks sesama jenis, kata James Mallinson yang mengajar bahasa Sansekerta dan Studi India di School of African and Oriental Studies(SOAS), London.
Mallinson juga menjelaskan jika sekte ini menolak konsep baik dan buruk.
Prinsip dasar praktik ini adalah melampaui kemurnian untuk mencapai pencerahan spiritualitas dan \'manunggal\' atau melakukan penyatuan dengan para dewa, kata dia.
Pendekatan Aghori adalah untuk mengangkat tabu dan melanggarnya. Mereka menolak konsep baik dan buruk.
Sekte ini memegang kepercayaan bahwa ritual yang biasa mereka lakukan dapat membuatnya lebih dekat dengan Tuhan serta pencerahan hidup.
Salah satu tradisi yang biasa mereka lakukan adalah memakan mayat manusia. Biasanya mereka memakan mayat yang dibuang ke Sungai Gangga.
Selain memakan mayat, para anggota Aghori akan mengubah tengkorak manusia menjadi mangkuk dan mengukir tulang menjadi perhiasan. Tradisi seperti yang dipraktikkan oleh Aghori tampaknya belum berumur lama. Kata Aghori sendiri baru muncul sekitar abad ke-18.
Namun, mereka mencampurkannya dengan sejumlah praktik suku Kapalika (yang berarti \'pembawa tengkorak\'), kelompok yang sudah terdokumentasikan keberadaannya pada abad ke-7. Kelompok Kapalika ini memiliki ritual pengorbanan manusia, tetapi sekte ini sudah tak ada lagi.
Sekte Hindu Aghori ini sangat memuja Dewa Siwa. Mereka percaya bahwa Dewa Siwa identik dengan kata kesempurnaan. Orang Aghori menghindari semua jenis benda materialistis karena menganggap semua benda tersebut tidak berguna sama sekali.
Tradisi lainnya adalah mereka tidak menghiasi pakaian mereka seperti pakaian orang Hindu biasanya, menghuni tempat kremasi, dan sering makan dan minuman kotoran, air seni dan daging dari mayat.
Di India Utara, hanya kaum pria yang boleh masuk sekte Aghori ini.
Namun, di Bengal ada perempuan pemuka Aghori yang tinggal di dekat tempat pembakaran jenazah. Berbeda dengan kaum prianya yang telanjang, kaum perempuan Aghori memakai baju.






