Jokowi Temui PM Li Keqiang China Tambah Impor CPO 1 Juta Ton

Jokowi Temui PM Li Keqiang China Tambah Impor CPO 1 Juta Ton

Gaya Hidup | BuddyKu | Selasa, 26 Juli 2022 - 17:38
share

Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok (RRT),(Premier) Li Keqiang di Villa 5, Diaoyutai State Guesthouse, Beijing, Selasa (26/7) sore.

Setibanya, Jokowi disambut oleh Premier Li. Keduanya, melaksanakan foto bersama. Setelahnya, Jokowi dan Premier Li bersama delegasi menuju ruang pertemuan.

Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) adalah mitra strategis Indonesia. Kedua negara ini telah berhasil mengisi kemitraan tersebut dengan kerja sama yang saling menguntungkan.

Saya berharap kita dapat membahas berbagai kerja kerja sama, khususnya di bidang perdagangan, investasi, infrastruktur, keuangan, pendanaan, serta maritim, ucap Jokowi.

Presiden menambahkan, nilai perdagangan antara Indonesia dan RRT terus meningkat dan sudah melampaui 100 miliar dolar AS.
Jokowi berharap kerja sama tersebut dapat terus ditingkatkan.

Peluang untuk meningkatkan angka perdagangan sangat besar, ujar Presiden Jokowi.

Dalam pertemuan tersebut pihak RRT menyampaikan komitmen untuk menambah impor CPO 1 juta ton dari Indonesia. Selain itu, RRT prioritaskan impor produk pertanian dari Indonesia. Kedua pemimpin juga bahas kerja sama pembangunan Green Industrial Park di Kalimantan Utara.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, kunjungan Presiden Jokowi ke Beijing merupakan kunjungan pertama pemimpin dunia yang dilakukan setelah Olimpiade Musim Dingin di Beijing pada awal 2022.

Fokus utama pertemuan kedua pemimpin adalah meningkatkan kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan, jelas Menlu.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Li yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN, Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, dan Duta Besar RI Beijing, Djauhari Oratmangun.

Topik Menarik