Model Devina INTM Ungkap Fakta Sedih di Balik Anak "Citayam Fashion Week" yang Dihujat
JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Runner Up Indonesian Next Top Model (INTM) Devina Bertha merasa senang, dirinya mendapatkan kesempatan ngobrol bersama beberapa anak "Citayam Fashion Week". Dia bahkan ungkap fakta menyedihkan di balik fenomena remaja yang kerap nongkrong di kawasan Sudirman Central Busines District (SCBD).
Model asal Bali itu sebut, beberapa dari mereka adalah anak-anak yang putus sekolah. Ada yang berhenti sekolah saat SD, ada juga yang berhenti sekolah saat SMP.
"Pagi-pagi mereka bantu orang tua jualan, lanjut sorenya baru maen ke SCBD, semoga adek-adek ini suatu hari bisa meraih mimpi mereka," ujar Putri Indonesia Bali 2017 itu, dikutip dari unggahan Instagramnya, Rabu (20/7/2022).
Devina pesan pada anak-anak "Citayam Fashion Week" agar tidak mendengar ujaran kebencian dari orang-orang. Terpenting mereka tetap menjaga kebersihan dan fasilitas umum, pasalnya mereka sedang melangkah untuk mencapai mimpi.
Devina juga sempat mewawancarai beberapa pemuda, diantaranya Galih, Restu dan Aldo. Menurut Devina, mereka hanyalah segelintir, di balik lenggak-lenggok "Citayam Fashin Week". "Ternyata mereka nggak punya Instagram ataupun Tiktok," sambung dia.
Wanita berambut bondol itu merasa sedih, karena ada pihak yang menghujat anak-anak Citayam yang main ke SCBD. Misalnya "mandi dulu lah", "kumel", dan lain-lain.
"Kalian tau ga sih, mereka kerja untuk bantu ortu mereka? Sehabis itu mencari sesendok kebahagiaan dari tempat ini?," tegas dia.
Devina imbau, anak-anak "Citayam Fashion Week" jangan dihujat. Lebih baik dibantu untuk mencari solusi atau mediasi untuk masa depan mereka.
"Cobalah cari solusi atau bantu mediasi, baiknya, mereka gimana kedepannya? Mereka mau banget loh dapet beasiswa," ujar Devina.
Pernyataan itu disampaikan Devina, sambil dirinya mengunggah video singkat mengajari anak-anak "Citayam Fashion Week" berpose. Devina memberikan arahan dan masukkan pada anak-anak yang berpakaian nyentrik itu, sambil dipotret lensa kamera
bersama.
Aldo sendiri mengaku, dirinya putus sekolah saat kelas 3 SD. Kesibukannya saat pagi hari adalah membantu sang ibu berjualan bubur dan makanan.
Microdrama Drama Liontin Kirana di VISION+, Kisah Pengorbanan Seorang Anak Menyelamatkan Sang Ibu
Seandainya dia mendapatkan beasiswa dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dengan senang hati dia menginginkannya. Dia kerap melihat orang lain sekolah, tetapi pendidikannya malah kandas dan kini menjadi tulang punggung keluarga serta menggantikan posisi ayah yang telah tiada.
"Saya menggantikan posisi bapak. Bapak saya udah nggak ada," kata Aldo.







